dc.description.abstract | Keterampilan membaca pemahaman merupakan jenis kegiatan membaca
untuk memahami isi bacaan secara mendalam. Pembelajaran membaca pemahaman
di SD disesuaikan dengan kurikulum yaitu dapat memahami teks dengan membaca
sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak.Kompetensi yang harus
dicapai siswa adalah menyimpulkan cerita anak dalam beberapa kalimat. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan cerita pendek dengan maksud agar siswa lebih
cepat memahami isi bacaan. Keterampilan siswa kelas VB SDN Sumberejo 03
Ambulu terhadap bacaan cerita pendek masih rendah, terutama pada membaca
pemahaman. Hal ini dapat diketahui karena masih banyak siswa yang tidak dapat
menjawab pertanyaan secara singkat serta tidak mampu menyimpulkan isi bacaan
dengan baik.
Metode resitasi adalah salah satu upaya untuk memperbaiki rendahnya
kemampuan membaca siswa. Melalui metode pembelajaran resitasi, setiap siswa
dapat belajar memahami isi bacaan, melatih kemandirian siswa dalam menyelesaikan
tugas yang padsa akhirnya dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman
siswa. Melihat dari permasalahan yang muncul, maka masalah dari penelitian ini
adalah bagaimanakah proses penerapan dan peningkatan kemampuan membaca cerita
pendek melalaui metode resitasi siswa kelas VB SDN Sumberejo 03 Ambulu
Kabupaten Jember tahun pelajaran 2012/2013?. Tujuan dari penelitian ini adalah
proses penerapan metode resitasi yang dapat meningkatkan kemampuan membaca cerita pendek siswa kelas VB SDN Sumberejo 03 Ambulu Kabupaten Jember tahun
pelajaran 2012/2013.
Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di SDN Sumberejo 03
Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, dimulai bulan November sampai dengan
bulah Februari. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB dengan jumlah 29
anak, terdiri atas 20 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas
Hasil analisis tes siswa kelas VB SDN Sumberejo 03 Ambulu selama proses
pembelajaran melalui metode pembelajaran resitasi pada siklus I mengalami
peningkatan dari prasiklus. Rata-rata hasil tes pada tahap prasiklus sebesar 63,3 atau
masuk dalam kategori cukup baik. Pada siklus I, hasil tes kemampuan membaca
cerita pendek siswa sebesar 67,9 atau masuk dalam kategori cukup baik. Berdasarkan
hasil tes tersebut terlihat adanya peningkatan sebesar 4,6. Pada siklus II, hasil tes
kemampuan membaca cerita pendek siswa juga mengalami peningkatan. Adapun
hasil tes siswa yang diperoleh dari jumlah semua hasil tes siswa dibagi jumlah
keseluruhan siswa pada siklus II yaitu sebesar 75,86 sehingga terjadi peningkatan
sebesar 7,96 dari hasil tes siklus I.
Hasil penelitian ini adalah metode pembelajaran resitasi dapat meningkatkan
kemampuan membaca cerita pendek setelah diterapkannya metode resitasi pada siswa
kelas VB SDN Sumberejo 03 Ambulu tahun pelajaran 2012/2013. Saran yang dapat
diajukan hendaknya guru dapat menjadikan metode resitasi sebagai alternatif untuk
meningkatkan proses pembelajaran. Guru juga harus memberikan penekanan pada
kegiatan menyimpulkan isi bacaan. Selain itu, guru hendaknya lebih kreatif untuk
memproduksi sendiri media pembelajaran agar dapat menciptkan suasana kelas yang
menyenangkan. | en_US |