PENGGUNAAN METODE WORD SQUARE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN SUKORAMBI 04 JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Kegiatan pembelajaran IPA di kelas V SDN Sukorambi 04 masih
menggunakan metode pembelajaran konvensional, yaitu ceramah, tanya-jawab yang
pertanyaannya kurang dapat melatih siswa untuk berpikir kritis, dan penugasan yang
cenderung monoton. Pembelajaran masih didominasi oleh guru dimana siswa kurang
dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, sehingga hanya terdapat beberapa siswa
yang berani mengajukan ataupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Dari
metode pembelajaran yang digunakan tersebut, diketahui minat dan hasil belajar
siswa masih sangat rendah. Untuk itu, diperlukan metode pembelajaran yang berguna
untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPA secara
optimal yaitu dengan menggunakan metode Word Square dan Talking Stick.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan metode
Word Square dan Talking Stick dalam pembelajaran IPA pokok bahasan daur air yang
dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas V SDN Sukorambi 04? dan
bagaimanakah penerapan metode Word Square dan Talking Stick dalam pembelajaran
IPA pokok bahasan daur air yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
SDN Sukorambi 04? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan
hasil belajar siswa kelas V SDN Sukorambi 04 dengan menggunakan metode Word
Square dan Talking Stick pada pembelajaran IPA pokok bahasan daur air.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Sukorambi 04 Jember pada bulan
Mei sampai bulan Juni tahun ajaran 2010/2011, dengan jumlah siswa sebanyak 32
siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Jenis penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model penelitian versi
Kemmis & Mc Taggart, dimana penelitian tindakan yang dilaksanakan berupa proses
pengkajian dasar yang terdiri dari empat tahap. Pelaksanaan terdiri dari dua siklus
yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing terdiri dari empat langkah utama yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Analisis data yang dikumpulkan berupa penilaian minat belajar siswa,
aktivitas guru dan siswa, dan hasil belajar siswa secara individu. Pada siklus I minat
belajar siswa secara klasikal mencapai 68,75% yang dikategorikan berminat. Minat
belajar pada siklus II secara klasikal mencapai 96,875% yang dikategorikan berminat.
Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus I secara klasikal mencapai 65,625% atau
yang tuntas atau mencapai nilai ≥ 67. Sedangkan hasil belajar pada siklus II secara
klasikal mencapai 90,625% yang mencapai nilai ≥ 67. Berdasarkan analisis data pada
siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa siswa kelas V SDN Sukorambi 04 telah
mencapai ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena telah melebihi standar
ketuntasan minimal yaitu 67% yang mendapatkan nilai ≥ 67.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah siswa mengalami peningkatan minat
dan hasil belajar pada pembelajaran IPA pokok bahasan daur air dengan
menggunakan metode Word Square dan Talking Stick. Penerapan metode Word
Square dan Talking Stick dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
Saran yang ingin disampaikan dalam penelitian ini adalah (1) bagi guru,
diharapkan dapat menerapkan metode Word Square dan Talking Stick sebagai variasi
dalam proses pembelajaran IPA; (2) bagi siswa, hendaknya siswa mencermati
langkah-langkah dalam mengerjakan LKS dengan metode Word Square maupun pada
saat kegiatan tanya-jawab dengan menggunakan metode Talking Stick; (3) bagi
sekolah, diharapkan supaya sekolah dapat mempertimbangkan penggunaan atau
penerapan metode Word square dan Talking Stick sebagai metode pembelajaran
untuk semua mata pelajaran; (4) bagi peneliti, agar dapat dijadikan masukan bagi
peneliti lain untuk penelitian lebih lanjut.