TINGKAT KESAMAAN KOMUNITAS HERBA DI SAVANA ALAS MALANG DAN SAVANA WATUNUMPUK TAMAN NASIONAL BALURAN SITUBONDO JAWA TIMUR
Abstract
Taman Nasional (TN) Baluran adalah salah satu TN yang terletak di Propinsi
Jawa Timur dan merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di
Pulau Jawa. Savana merupakan ciri utama TN Baluran. Savana di TN Baluran ada
dua tipe, yaitu Flat Savanna (padang rumput alami datar) dan Undulating Savanna
(padang rumput bergelombang). Selama ini, belum ada penelitian untuk
membandingkan jenis herba antara kedua tipe savana, sehingga dapat diketahui
perbedaan ataupun kesamaan komunitas herba yang terdapat pada tipe savana yang
berbeda. Hal ini dapat mempermudah pihak TN untuk mengetahui keberadaan herba
yang dapat dimanfaatkan herbivora di savana sebagai sumber pakan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian tingkat kesamaan komunitas herba di Flat Savanna yang
ada di savana Alas Malang dan Undulating Savanna yang ada di savana
Watunumpuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesamaan komunitas
herba di savana Alas Malang dan savana Watunumpuk TN Baluran yang didasarkan
pada keanekaragaman jenis herba, yang meliputi species richness, keanekaragaman
spesies, dan indeks kesamaan.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode plot yang
diletakkan secara sistematik pada transek, dengan jarak antar transek adalah 10 m.
Pada masing-masing transek diletakkan plot-plot berukuran 1 x 1 m dengan jarak
antar plot 5 m. Selanjutnya, di dalam plot dilakukan pencatatan jenis dan pengukuran
persen penutupan herba untuk mendapatkan keanekaragaman jenis herba yang
terdapat di savana Alas Malang dan savana Watunumpuk. Selain itu, dilakukan
pengukuran kondisi fisik lingkungan (tekstur tanah, kesuburan tanah, pH tanah, suhu
vi
udara, dan kelembaban udara). Analisis data kondisi fisik lingkungan diukur
berdasarkan hasil analisis di laboratorium (tekstur tanah dan kesuburan tanah) yang
dilakukan di Laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember, dan
hasil yang diperoleh dari lapangan (pH tanah, suhu udara, dan kelembaban udara).
Data suhu udara, pH tanah, kelembaban udara, dan kesuburan tanah diuji beda nyata
dengan menggunakan Uji–t. Tingkat kesamaan komunitas herba ditentukan
berdasarkan Indeks Kesamaan Sorensen. Kriteria indeks kesamaan didasarkan pada
pernyataan yang dikemukakan oleh Richardson (1977).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis herba di savana
Alas Malang adalah 23 jenis yang tergolong ke dalam 18 marga dari sembilan suku.
Sedangkan di savana Watunumpuk terdapat 26 jenis yang tergolong ke dalam 18
marga dari enam suku. Suku yang anggota jenisnya paling banyak adalah Poaceae.
Hal ini disebabkan jenis-jenis anggota suku Poaceae secara umum memiliki
karakteristik morfologi yang sesuai untuk hidup di lingkungan savana yang relatif
kering. Karakteristik tersebut antara lain permukaan daunnya berambut dan
pertumbuhannya berumpun. Hasil perhitungan indeks kesamaan menunjukkan bahwa
indeks kesamaan herba di kedua savana adalah 65,31 %, sehingga tergolong kategori
rendah. Rendahnya prosentase ini disebabkan hanya ditemukan 16 jenis herba yang
sama di kedua savana. Pertumbuhan dari herba tersebut sangat mungkin dipengaruhi
oleh perbedaan kondisi fisik lingkungan di kedua savana dan keberadaan propagule.