Show simple item record

dc.contributor.authorANDRIO WICAKSONO
dc.date.accessioned2014-01-23T01:46:25Z
dc.date.available2014-01-23T01:46:25Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM071810201050
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21691
dc.description.abstractLahan kering adalah lahan yang pemenuhan kebutuhan air tanaman tergantung sepenuhnya kepada air hujan dan tidak pernah mengalami penggenangan air sepanjang tahun. Beda pokok lahan kering dan lahan basah adalah cara penyediaan air untuk pertumbuhan tanaman. Penanaman tebu di lahan kering memerlukan perhatian yang lebih seksama mengingat masalah yang dijumpai di lahan ini, lebih banyak dibanding lahan sawah. Kondisi krisis yang sering dijumpai di lahan kering, seperti miskin hara, jumlah air terbatas, rawan erosi, gulma, dan hama. Penelitian ini menggambarkan kondisi hidrogeologi bawah permukaan lahan tebu tadah hujan dengan menggunakan metode geolistrik 1-Dimensi. Adanya gambaran kondisi hidrogeologi bawah permukaan lahan tebu tadah hujan, diharapkan dapat mengurangi permasalahan ketergantungan tanaman tebu lahan tadah hujan akibat ketidakpastian musim, sehingga diharapkan pemanfaatan lahan dapat dilakukan secara optimal. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012 di Desa Sumuran Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. Untuk pengambilan data diperlukan alat pengukur dan peralatan pendukung sebagai berikut: Resistivitymeter. Global Positioning System (GPS), 4 rol kabel panjang, elektroda, 1 rol meteran, sumber arus,. palu, handy talky, pasak. Gambaran lapisan bawah permukaan pada penelitian ini terbagi menjadi enam lintasan dimana dari keenam lintasan tersebut didapatkan litologi batuan dan titik akuifer bawah permukaan. Dari keenam lintasan yang telah diukur terdapat dua titik akuifer pada setiap lintasannya dimana kedalaman paling dangkal terletak pada lintasan 1 (L1) dengan kedalaman 2,6 m dan kedalaman paling dalam terletak pada lintasan 3 (L3) dengan kedalaman 27,9 m. Dari hasil tersebut terlihat bahwa akuifer pertama viii terletak pada kedalaman antara 2,6 m – 27,9 m yang tersebar di enam lintasan daerah penelitian. Sedangkan pada akuifer kedua kedalaman paling dangkal terletak pada kedalaman 35,2 m yang terdapat di lintasan 6 (L6) dan kedalaman paling dalam terletak di kedalaman 116 m yang terdapat di lintasan 3 (L3). Ketebalan dari akuifer setiap lintasan juga berbeda, dimana titik akuifer paling tebal berada pada lintasan 3 (L3). Titik akuifer pertama pada lintasan 3 (L3) memiliki ketebalan 18,1 m lebih tebal dari lintasan lain yang telah diukur di daerah penelitian. Titik akuifer kedua yang menjadi titik paling tebal juga berada di lintasan 3 (L3) dengan ketebalan mencapai 40,3 m. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat permeabilitas lapisan tanah, dimana jika permeabilitas besar maka besar pula ketebalan akuifer pada lapisan tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada lahan tebu tadah hujan di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember dengan menggunakan metode geolistrik 1Dimensi didapatkan hasil letak dan ketebalan akuifer berdasarkan resistivitas batuan. Berdasarkan pengolahan data resistivitas ini diperoleh gambaran litologi bawah permukaan untuk masing-masing lintasan yang kemudian digabungkan untuk menghasilkan gambaran kondisi hidrogeologi dimana sebaran akuifer dari seluruh lintasan dapat terlihat. Sebaran akuifer yang memiliki potensi paling besar sebagai sumber irigasi tanaman tebu tadah hujan terletak pada akuifer pertama yang tersebar di keenam lintasan pada kedalaman 2,61 m – 27,9 m dengan ketebalan dari 5,66 – 18,1 m dan merupakan jenis akuifer bebas. Titik paling berpotensi terletak pada lintasan 3 di kedalaman 9,84 m – 27,9 m dengan ketebalan akuifer 18,1 m yang terdapat pada lapisan pasir butir halus.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810201050;
dc.subjectHIDROGEOLOGIen_US
dc.titleINVESTIGASI HIDROGEOLOGI PADA LAHAN TEBU TADAH HUJAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK 1-DIMENSI DI KECAMATAN AJUNG KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record