PENGARUH JUS BUAH ALPUKAT (Persea americana M.) DALAM MENURUNKAN KERUSAKAN SEL HATI TIKUS WISTAR YANG DIBERI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK
Abstract
Parasetamol merupakan obat pereda nyeri dan penurun panas yang banyak
digunakan sehari-hari dan telah beredar luas di masyarakat. Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang tata cara penggunaan obat dan banyaknya obat
bebas mengakibatkan tidak terkontrolnya penggunaan obat tersebut. Parasetamol
memiliki indeks terapeutik yang sempit yaitu dosis terapi tidak terentang jauh
dengan dosis toksik sehingga pada penggunaan pada dosis yang tidak tepat dapat
terjadi keracunan parasetamol. Toksisitas parasetamol pada prinsipnya
diperantarai oleh suatu metabolit reaktif di dalam hati yaitu N-asetil-p-
benzoquinonimina (NAPQI). NAPQI ini bersifat radikal bebas, sehingga untuk
menetralisir metabolit ini diperlukan antioksidan. Buah alpukat merupakan salah
satu buah yang mengandung antioksidan yang cukup besar. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah alpukat (Persea
americana M.) dalam mencegah kerusakan sel hati akibat pemberian parasetamol dosis toksik pada tikus wistar.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Farmasi
Universitas Jember pada bulan Oktober 2010. Sebanyak 30 ekor tikus wistar
jantan dibagi dalam 5 kelompok yaitu masing-masing 6 ekor tikus dalam
kelompok kontrol negatif (K1), kontrol positif (K2), perlakuan 1 (P1), perlakuan 2
(P2) dan perlakuan 3 (P3). Kelompok K1 diberi plasebo berupa larutan CMC 1%,
kelompok K2 diberi larutan parasetamol 2.500 mg/kgBB (dosis tunggal),
kelompok P1 diberi jus buah alpukat 0,5 gr/kgBB/hari selama 10 hari dan larutan
parasetamol pada hari ke-8, kelompok P2 diberi jus buah alpukat 1,5 gr/kgBB/hari
selama 10 hari dan larutan parasetamol pada hari ke-8 dan kelompok P3 diberi jus
buah alpukat 4,5 gr/kgBB/hari selama 10 hari dan larutan parasetamol pada hari
ke-8. Semua larutan diberikan dengan cara disonde pada masing-masing tikus.
Pada hari ke-10 seluruh tikus dikorbankan untuk pembuatan preparat hati.
Pembuatan preparat histologi hati tikus dilakukan dengan metode parafin dan
pewarnaan HE. Parameter yang digunakan adalah luas kerusakan sel hati dalam
16 lapang pandang dan dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata luas kerusakan hati untuk
kelompok K1 adalah sebesar 0,66% dan K2 sebesar 25,89%, sedangkan untuk
kelompok P1, rata-rata luas kerusakan hati adalah 25,89%, kelompok P2 sebesar
19,14% serta kelompok P3 sebesar 17,57%. Berdasarkan hasil uji statistik
(Lampiran F), terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jus buah alpukat (Persea americana M.) dapat menurunkan kerusakan sel hati akibat pemberian parasetamol dosis toksik.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]