PERBANDINGAN PERENDAMAN EKSTRAK DAUN UNGU (Graptophyllum pictum Griff) 40% dan SODIUM PERBORAT SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN TERHADAP PERUBAHAN WARNA PADA NYLON THERMOPLASTIC (VALPLAST)
Abstract
Nylon thermoplastic merupakan salah satu bahan basis gigi tiruan yang mulai
diperkenalkan pada tahun 1950 dan memiliki beberapa kelebihan sehingga para
dokter gigi mulai tertarik untuk menggunakan sebagai bahan basis gigi tiruan.
Pengguna gigi tiruan harus bisa menjaga kebersihan gigi tiruannya agar tidak terjadi
kelainan pada rongga mulut, salah satunya yaitu denture stomatitis yang diakibatkan
karena peningkatan jumlah mikroorganisme didalam rongga mulut. Salah satu cara
pencegahan terjadinya denture stomatitis adalah dengan cara merendam gigi tiruan ke
dalam larutan pembersih atau denture cleanser. Larutan pembersih gigi tiruan dapat
berupa berbahan dasar kimia, salah satu contohnya yaitu sodium perborat dan yang
berbahan dasar herbal, salah satunya yaitu ekstrak daun ungu (Graptophyllum pictum
Griff). Denture cleanser berbahan dasar kimia maupun herbal dimungkinkan dapat
menyebabkan perubahan warna yang mempengaruhi estetika dari gigi tiruan tersebut.
Penelitian ini membahas mengenai perbandingan perendaman ekstrak daun ungu
(Graptophyllum pictum Griff) 40% dan sodium perborat sebagai bahan pembersih
gigi tiruan terhadap perubahan warna pada nylon thermoplastic (valplast).
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel berukuran
(10x10x2) mm yang berjumlah 24 sampel. Lempeng dibagi menjadi 6 kelompok,
yaitu 2 kelompok direndam dalam ekstrak daun ungu (G. pictum Griff) 40% sebagai
kelompok perlakuan, 2 kelompok direndam dalam sodium perborat sebagai kelompok
perlakuan, serta 2 kelompok direndam dalam akuades steril sebagai kelompok kontrol
negatif masing-masing dengan lama perendaman selama 5 hari dan 10 hari. Pengujian
intensitas cahaya menggunakan Densitometer.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dan uji Levene untuk mengetahui normalitas serta homogenitas data.
Selanjutnya dilakukan uji Two Way-Anova yang hasilnya terdapat perbedaan yang
signifikan masing-masing kelompok perlakuan, tingkat signifikansi yang diperoleh
menunjukkan p<0,05 kemudian dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant
Difference) yang hasilnya menunjukkan adanya perbedaan kemaknaan masingmasing
kelompok.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok yang diberi perlakuan
ekstrak daun ungu (Graptophyllum pictum Griff) 40% selama 5 hari dan 10 hari
memiliki nilai intensitas cahaya paling tinggi dibandingkan kelompok yang direndam
dengan akuades steril dan sodium perborat. Rata-rata yang diperoleh setelah lempeng
nilon termoplastik direndam dengan ekstrak daun ungu (Graptophyllum pictum Griff)
40% yaitu sebesar 25332.27 AU saat direndam selama 5 hari dan 33978.72 AU saat
direndam selama 10 hari. Nilai intensitas cahaya tersebut lebih tinggi dibandingkan
lempeng nilon termoplastik setelah direndam dengan aquadest steril selama 5 hari
yang menunjukkan hasil sebesar 10979.69 AU dan 11128.67 AU selama 10 hari.
Rata-rata yang direndam dengan sodium perborat memiliki nilai intensitas cahaya
yang lebih rendah dibandingkan dengan akuades dan ekstrak daun ungu
(Graptophyllum pictum Griff) 40% yaitu sebesar 9235.13 AU pada perendaman
selama 5 hari dan 8450.99 AU selama 10 hari. Hasil uji Two Way-Anova dan uji LSD
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dan bermakna antara masingmasing
kelompok perlakuan.
Kesimpulan yang didapatkan yaitu terdapat perubahan warna pada nilon
termoplastik dengan perendaman menggunakan ektrak daun ungu (Graptophyllum
pictum Griff) 40% dan sodium perborat. Hal ini disebabkan karena sifat nilon
termoplastik yang cenderung menyerap air dan adanya mikroporositas sehingga
kandungan kimia dalam ekstrak ungu (Graptophyllum pictum Griff) 40% dan sodium
perborat akan merusak struktur kimia dari nilon termoplastik dan merubah sifat fisis
dari nilon termoplastik, salah satunya yaitu perubahan warna.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2086]