PREVALENSI PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF SEBAGAI GEJALA AWAL DEMENSIA ALZHEIMER PADA PEREMPUAN LANSIA DI PWRI PATRANG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Dengan meningkatnya kemampuan teknologi di berbagai bidang serta
kemajuan di bidang ekonomi, harapan hidup manusia Indonesia meningkat pula, saat
ini telah melampaui 60 tahun. Meningkatnya usia harapan hidup karena mengalami
proses penuaan, termasuk otak akan mengalami perubahan fungsi intelektual berupa
sulit mengingat kembali, berkurangnya kemampuan dalam mengambil keputusan dan
bertindak lebih lamban. Penyakit atau kelainan seperti demensia menjadi lebih sering
kita hadapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi penurunan
fungsi kognitif sebagai gejala awal demensia Alzheimer. Jenis penelitian adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional, yaitu pengukuran
variabel hanya pada satu saat, artinya tiap subyek hanya diobservasi satu kali saja dan
pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut dan tidak
dilakukan tindak lanjut. Penelitian di laksanakan di Kantor Sekretariat PWRI ranting
Patrang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data
penelitian dianalisa secara deskriptif, dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.
Dari data didapatkan hasil bahwa dari 160 responden yang diteliti didapatkan 50
responden (31,25%) memenuhi kriteria sampel penelitian. Jumlah perempuan yang
normal (tidak ada gangguan kognitif) adalah 41 atau sebesar 82%, probable gangguan
kognitif ada 9 atau sebesar 18%, sedangkan yang mengalami definitif gangguan
kognitif tidak ada atau sebesar 0%.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]