DAMPAK KRISIS MONETER TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN BORDIR DI KECAMATAN BANGIL KABUPATEN PASURUAN TAHUN 1997-2005
Abstract
Krisis 1997 membuka kesadaran akan pentingnya peranan ekonomi kerakyatan yang
tahan terhadap goncangan krisis. Salah satunya yaitu industri kecil kerajinan bordir di
Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Di tengah badai krisis 1997 industri ini
mampu bertahan, bahkan tumbuh dan berkembang. Kegiatan Kerajinan bordir ini
telah ada sejak dulu dan merupakan warisan budaya turun-temurun. Tumbuh dan
berkembanganya industri kerajinan ini didukung oleh letak geografis Kecamatan
Bangil yang strategis, pada jalur jalan raya Jember – Surabaya serta adanya jalan
simpang berupa jalan raya yang menghubungkan Bangil dengan Pandaan - Malang
dan jalur perlintasan kereta api Surabaya – Malang atau sebaliknya. Keberadaan
kerajinan bordir merupakan lahan pekerjaan baru bagi pengangguran setelah krisis,
ketika banyak pabrik bangkrut dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
terhadap karyawannya. Industri kerajinan ini memberikan peningkatan perekonomian
bagi masyarakat di Kecamatan Bangil. Selain itu keberadaan dan perkembangan
industri kerajinan bordir menyebabkan pergeseran motif ekonomi. Bidang agraris
yang banyak ditekuni masyarakat Bangil mulai bergeser ke bidang non agraris.
Pergeseran ini berdampak pada tatanan sosial masyarakat Bangil, standar hidup yang
berdasar tanah di ganti dengan modal. Semakin meningkatnya kesejahteraan ekonomi
membawa perubahan pada bidang pendidikan, interaksi sosial dan lebih
konsumerisme.