dc.description.abstract | Geometri adalah bagian dari matematika yang mempelajari tentang titik, garis,
karakteristik bidang dan ruang, pengukuran dan hubungan antara komponenkomponen
geometri. Dalam kurikulum matematika menengah geometri menempati
posisi khusus karena banyak konsep yang termuat di dalamnya. Namun demikian dari
beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan geometri siswa kurang
memuaskan.
Teori van Hiele menyatakan terdapat tingkatan-tingkatan berpikir siswa dalam
belajar. Dimana untuk naik ke tingkatan yang lebih tinggi siswa harus menguasai
tingkatan-tingkatan sebelumnya. Setiap tingkatan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Karakteristik yang dimaksud adalah karakteristik tingkat berpikir
geometri siswa. Karakteristik tingkat berpikir geometri yang dimaksud adalah
pemahaman yang harus dimiliki siswa pada suatu tingkatan. Salah satu tingkatan
menurut teori van Hiele adalah tingkat analisis. Pada tingkat ini siswa dituntut untuk
dapat mengenal sifat-sifat bangun yang didasarkan pada analisis informal tentang
bagian-bagian bangun dan atribut komponennya. Untuk itu, perlu kiranya mengetahui
bagaimana karakteristik berpikir siswa pada tingkat analisis.
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Bondowoso untuk siswa kelas VII dan
VIII. Metode yang digunakan adalah metode tes, wawancara, dan dokumentasi. Pada
penelitian ini terdapat 10 tes yang terdiri dari tes seleksi yang berfungsi untuk
menggolongkan siswa ke dalam tingkat berpikirnya serta sembilan tes yang sengaja
dibuat untuk mengetahui karakteristik tingkat berpikir siswa. Dari tes seleksi yang
dilakukan dapat diketahui bahwa tingkat berpikir geometri berdasarkan teori van Hiele pada siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Bondowoso cukup beragam yakni
tingkat pra visualisai, visualisasi, analisis, dan deduksi informal. Banyaknya siswa
pada tingkat pra visualisasi sebanyak 20 siswa atau 5,76%, tingkat visualisasi
sebanyak 109 siswa atau 31,41%, tingkat analisis sebanyak 120 siswa atau 34,58%,
dan tingkat deduksi informal sebanyak 6 siswa atau 1,73%. Tidak ditemukan siswa
yang diklasifikasikan dalam tingkat deduksi formal dan rigor. Namun demikian, dari
penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa presentase siswa yang tidak
dapat diklasifikasikan ke dalam tingkat berpikir yakni 26,51%.
Dari 9 tes yang dilakukan, dapat diketahui bahwa karakteristik berpikir
geometri pada siswa untuk tingkat analisis yaitu, siswa dapat mengidentifikasi sifat
dan menggunakan perbendaharaan istilah sesuai dengan komponen bangun yang
diidentifikasi sebelumnya. Pengidentifikasian dilakukan siswa dengan cara
menganalisis komponen bangun baik dengan mengukur atau melipat bangun sehingga
diperoleh sifat-sifat bangun. Namun demikian dalam mengidentifikasi bangun siswa
tidak secara rinci melakukan pengidentifikasian terhadap sifat bangun. Siswa juga
dapat mengidentifikasi sifat yang sama dan berbeda dari dua buah bangun, namun
tidak melihat adanya hubungan antara bangun-bangun tersebut. Siswa dapat membuat
aturan dan mengklasifikasikan bangun, walaupun sebagian kecil siswa masih salah
dalam mengklasifikasikan bangun. Pengklasifikasian bangun dilakukan dengan
menentukan terlebih dahulu sifat yang akan digunakan oleh siswa untuk
mengklasifikasikan. Pada tingkat ini siswa dapat dikatakan kurang mampu dalam
menafsirkan suatu bangun, karena banyak siswa yang salah dalam menafsirkan sifat
yang diberikan. Penafsiran bangun dilakukan dengan menganalisis menganalisis sifat
yang diberikan. Selain itu, pengetahuan siswa tentang sifat-sifat bangun juga dapat
dikatakan cukup rendah. Siswa dapat mengidentifikasi suatu kelas bangun dengan
cukup baik. Siswa mampu mengkarakterisasi sifat suatu bangun dengan baik
walaupun terkadang siswa kurang teliti dalam pengkarakterisasian. Siswa juga dapat
menafsirkan suatu aturan khususnya aturan pencarian luas dan keliling bangun,
namun siswa lebih memilih menggunakan rumus untuk menentukan hasil daripada menghitung banyaknya petak. Selain itu siswa juga dapat menyelesaikan masalah
geometri yang berkaitan dengan sifat-sifat bangun segi empat dengan baik, namun
sebagian besar siswa jarang sekali mengaplikasikan sifat-sifat dari bangun. | en_US |