dc.description.abstract | Natrium diklofenak merupakan salah satu obat antiinflamasi nonsteroid
(AINS) yang juga memiliki efek analgesik. Penggunaan natrium diklofenak melalui
rute per oral memiliki beberapa kelemahan yakni terikat 99% pada protein plasma,
mengalami efek metabolisme lintas pertama sebesar 40-50%, dan dapat menimbulkan
efek samping mual, gastritis. Kelemahan-kelemahan tersebut mengakibatkan natrium
diklofenak lebih disukai bila digunakan melalui rute topikal.
Pada penelitian ini bentuk sediaan setengah padat yang dipilih untuk
menghantarkan natrium diklofenak melalui rute topikal adalah gel. Gelling agent
yang digunakan yakni karbopol 940 dan zat peningkat penetrasi yang digunakan
adalah propilenglikol. Karbopol 940 dan propilenglikol dapat mempengaruhi
viskositas, daya sebar, dan laju difusi sediaan gel natrium diklofenak. Optimasi
diperlukan untuk menentukan komposisi karbopol dan propilenglikol yang tepat.
Metode optimasi yang digunakan adalah desain faktorial.
Penelitian ini menggunakan 2 level faktor yang dirancang berdasarkan desain
faktorial sehingga menghasilkan 4 rancangan formula. Evaluasi sediaan gel yang
dihasilkan meliputi pengamatan organoleptis, uji daya sebar, uji viskositas, uji pH, uji
homogenitas dan uji laju difusi. Daya sebar, viskositas, dan laju difusi dipilih sebagai
respon untuk menentukan formula optimum.
Daya sebar merupakan salah satu respon untuk menentukan formula optimum.
Hasil pengujian daya sebar menunjukkan bahwa daya sebar gel Fb>F(1)>Fab>Fa.
Karbopol memiliki efek negatif 2,9 artinya makin banyak jumlah karbopol yang
ditambahkan maka daya sebar akan menurun sedangkan propilenglikol memiliki efek
positif 0,8 artinya makin banyak propilenglikol yang ditambahkan maka daya sebar
akan meningkat. Interaksi antara karbopol dan propilenglikol memberikan efek
ix
negatif 0,4 yang berarti bahwa interaksi antar karbopol dan propilenglikol dapat
menurunkan daya sebar gel.
Hasil pengujian viskositas menunjukkan bahwa viskositas gel
Fa>Fab>F(1)>Fb. Karbopol memberikan efek positif 304, sedangkan propilenglikol
dan interaksi keduanya memberikan efek negatif, masing-masing adalah negatif 32
dan negatif 18. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah karbopol yang
ditambahkan maka viskositas gel akan meningkat tetapi semakin banyak jumlah
propilenglikol yang ditambahkan maka viskositas gel akan menurun. Selain itu,
interaksi karbopol dan propilenglikol juga dapat menurunkan viskositas gel.
Hasil pengujian laju difusi menunjukkan bahwa laju difusi gel
Fb>F(1)>Fab>Fa. Karbopol memiliki efek negatif 0,146 artinya makin banyak
jumlah karbopol yang ditambahkan maka laju difusi akan menurun sedangkan
propilenglikol memiliki efek positif 0,026 artinya makin banyak propilenglikol yang
ditambahkan maka laju difusi akan meningkat. Interaksi antara karbopol dan
propilenglikol memberikan efek negatif 0,00625 yang berarti bahwa interaksi antar
karbopol dan propilenglikol dapat menurunkan laju difusi natrium diklofenak dalam
sediaan gel.
Penentuan formula optimum menggunakan desain faktorial dengan kriteria
respon yang diinginkan untuk respon daya sebar antara 3,8-4,6 cm, respon viskositas
antara 170-250 dPa.s dan respon laju difusi 0,12-0,26 mg/cm2/jam. Daerah optimum
yang berwarna kuning pada overlay plot menunjukkan jumlah kombinasi polimer
yang dapat memberikan respon optimum yakni 0,90-1,12 g untuk karbopol dan 7,52-
14,67 g untuk propilenglikol. | en_US |