OPTIMASI KOMPOSISI TITANIUM DIOKSIDA DAN ASAM TARTRAT PADA KRIM TABIR SURYA KOMBINASI BENZOPHENONE-3 DAN OCTYL METHOXYCINNAMATE OCTYL METHOXYCINNAMATE
Abstract
Paparan sinar matahari memiliki dua efek yaitu efek menguntungkan serta
efek yang merugikan. Efek merugikan tersebut terutama disebabkan oleh sinar ultra
violet A dan B. Hal tersebut dapat diatasi dengan pemakaian sediaan tabir surya.
Tabir surya terbagi menjadi dua kategori menurut mekanismenya, yaitu tabir surya
penyerap kimia dan penghambat fisik. Bahan aktif tabir surya yang digunakan adalah
kombinasi benzophenone-3 dan octyl methoxycinnamate yang merupakan penyerap
kimia. Bahan pemblok fisik yang digunakan yaitu Titanium dioksida.Penggunaan
titanium dioksida sebagai pemblok fisik sifatnya terbatas karena konsentrasi besar
dapat menyebabkan kekakuan pada sediaan krim yang dibuat.
Efektivitas sediaan tabir surya juga dipengaruhi oleh derajat keasaman
Penelitian ini menggunakan 2 level dan 2 faktor yang dirancang berdasarkan
desain faktorial sehingga menghasilkan 4 rancangan formula. Faktor yang digunakan
yaitu titanium dioksida dan asam tartrat, sedangkan level yang digunakan untuk
titanium dioksida yaitu 0,5% dan 2 %. Penggunaan asam tartrat yaitu 2% dan 4%.
Sediaan dibuat dalam basis vanishing cream. Evaluasi sediaan krim yang dilakukan
meliputi pengamatan organoleptis, uji daya sebar, uji viskositas, uji pH, uji tipe krim,
uji SPF, dan uji % transmisi eritema serta uji % transmisi pigmentasi. Viskositas, pH,
uji % transmisi eritema dan pigmentasi serta SPF dipilih sebagai respon untuk
menentukan formula optimum.Hasil pengujian pH menunjukkan bahwa pH F
-3
dan asam tartrat mempunyai efek -0,66. Berdasarkan hal
ini maka semakin banyak titanium dioksida dan asam tartrat yang digunakan maka
pH sediaan akan menurun. Interaksi antara asam tartrat memberikan efek +0,14 yang
berarti interaksi keduanya dapat meningkatkan pH. Hasil pengujian SPF
menunjukkan titanium dioksida dan asam tartrat memiliki efek -0,89 dan -1,48. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin banyak titanium dioksida atau asam tartrat yang
digunakan maka SPF sediaan akan menurun. Interaksi antara titanium dioksida dan
asam tartrat memberikan efek -0,33 yang berarti interaksi keduanya juga dapat
menurunkan SPF. Hasil pengujian pada viskositas menunjukkan bahwa titanium
dioksida memberikan efek +16,67, sedangkan asam tartrat memberikan efek -23,33.
Efek keduanya apabila dikombinasikan dapat menurunkan nilai viskositas sebesar 23,33.
Hasil pada % nilai transmisi eritema titanium dioksida memberikan efek +
3,055x10
-6
dan asam tartrat memberikan efek -1,182x10
ix
-7
serta interaksi keduanya
memberikan efek +7,240x10
-6
. Hasil pada % nilai transmisi pigmentasi titanium
dioksida + memberikan efek -0,90 dan asam tartrat memberikan efek -0,27 serta
interaksi keduanya memberikan efek +0,084.
Analisis varian menunjukkan bahwa titanium dioksida, asam tartrat, dan
interaksi keduanya mempunyai nilai p<0,0001, yang berarti berpengaruh signifikan
terhadap respon pH, viskositas, % TE, % TP dan SPF
optimum menggunakan desain faktorial dengan kriteria respon yang diinginkan untuk
pH adalah antara 3,5-6,5, viskositas antara 50-120 dPa.s, SPF antara 8-15, &
transmisi eritema antara 0-1% dan % transmisi pigmentasi antar 3-40%. Daerah
optimum yang berwarna kuning pada overlay plot menunjukkan jumlah kombinasi
titanium dioksida dan asam tartrat untuk formula optimum adalah 0,5-2% sedangkan
asam tartrat 2- 4%
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]