Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Benalu (Macrosolen cochinchinensis) terhadap Kadar Hematokrit Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinfeksi Virus Dengue
Abstract
Pemanfaatan bahan alami untuk pengobatan terus digalakkan, beberapa
bahan alam telah dibuktikan berkhasiat sebagai antivirus dan imunomodulator,
salah satunya adalah golongan quersetin. Daun benalu (Macrosolen
cochinchinensis) mengandung quersetin > 9,6 mg/g.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue terdiri dari beberapa serotipe yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus. Penyakit ini dapat bermanifestasi sebagai Dengue Shock
Syndrome (DSS) yang bisa mengakibatkan syok dan berujung kematian. DBD
ditandai keadaan demam, manifestasi pendarahan (bintik-bintik merah di kulit),
trombositopenia, dan hemokonsentrasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak
etanol daun benalu sebagai penurun kadar hematokrit tikus putih yang diinfeksi
virus dengue. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pretest Posttest
Control Group Design yang dibagi dalam 4 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol
dan 3 kelompok perlakuan. Dosis ekstrak etanol pada ketiga kelompok perlakuan
adalah 37,5 mg/100grBB/hari, 75 mg/100grBB/hari, dan 150 mg/100gr BB/hari,
sedangkan kontrol negatifnya menggunakan aquades. Data yang diperoleh adalah
jumlah selisih penurunan kadar hematokrit tikus putih sesudah dan sebelum
diinfeksi virus DEN-2. Data kemudian dianalisis dengan analisis variansi satu
arah (one way anova) diikuti dengan uji Post Hoc dengan metode Least
Significance Difference (LSD) dengan angka kepercayaan 95%.
ix
Pada penelitian didapatkan rata-rata jumlah penurunan kadar hematokrit
tikus pada perlakuan 37,5 mg/100grBB/hari, 75 mg/100grBB/hari, dan 150
mg/100gr BB/hari berturut-turut yaitu 6,65 %, 9,95%, dan 4,15%. Sedangkan
pada kelompok kontrol negatif kadar hematokrit mengalami kenaikan 0,28%.
Hasil analisis uji one way anova didapatkan =0.000, karena nilainya lebih kecil
dari 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan penurunan kadar
hematokrit pada tikus putih yang diinfeksi virus dengue setelah diberi aquades
dan ekstrak etanol daun benalu dengan dosis yang berbeda memiliki perbedaan
yang bermakna. Pada keseluruhan hasil uji post hoc didapatkan nilai =0,000 dan
0,002, karena semua nilainya kurang dari 0,005 menunjukkan setiap tingkatan
dosis ekstrak etanol daun benalu memiliki kemampuan menurunkan kadar
hematokrit yang berbeda secara bermakna. Dosis yang memberikan penurunan
kadar hematokrit terbesar adalah 75 mg/100grBB/hari.
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antivirus dan
imunomodulator ekstrak etanol daun benalu terhadap tikus putih yang diinfeksi
virus dengue. Penurunan kadar hematokrit ekstrak etanol daun benalu
(Macrosolen cochinchinensis) pada dosis 37,5 mg/100grBB, 75 mg/100gr BB dan
150 mg/100gr BB berbeda secara bermakna.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]