Implementasi Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Peta Konsep pada Sub Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2008/2009
Abstract
Belajar konsep dan belajar pemecahan masalah merupakan hal yang
penting dalam pelajaran matematika. Untuk itulah guru hendaknya mampu
menciptakan suasana belajar yang dapat membantu siswa mengembangkan
kemampuan berpikir, pemecahan masalah, maupun keterampilan intelektual
dengan cara menerapkan model pembelajaran yang sesuai. Salah satu model
pembelajaran yang dapat dikembangkan adalah pembelajaran pemecahan masalah
matematika berbasis peta konsep, yaitu pembelajaran yang menggabungkan antara
pembelajaran pemecahan masalah dan pembelajaran menggunakan peta konsep.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pelaksanaan pembelajaran
pemecahan masalah berbasis peta konsep; (2) mengetahui aktifitas belajar siswa
dalam pembelajaran pemecahan masalah berbasis peta konsep; dan (3)
mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran
pemecahan masalah berbasis peta konsep pada sub Pokok Bahasan Keliling dan
luas Lingkaran pada Siswa Kelas VIIIA Semester Genap SMP Negeri 4 Jember
Tahun Ajaran 2008/2009.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 4 Jember tahun
ajaran 2008/2009. Penelitian dilakukan mulai tanggal 4 Maret 2009 sampai
dengan 1 April 2009. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
viii
kualitatif dan kuantitatif sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan
kelas (PTK). Prosedur penelitian digunakan skema PTK model Kemmis dan Mc
Taggart meliputi tahap perencanaan, pengamatan dan perlakuan, serta refleksi.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, wawancara, tes,
dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif-kualitatif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah persentase aktivitas siswa
pada pembelajaran I siklus I mempunyai persentase rata-rata 86,49% yang terbagi
ke dalam lima aspek penilaian yaitu persentase perhatian terhadap pelajaran
sebesar 91,23%, bertanya sebesar 56,14%, berdiskusi sebesar 92,11%,
bekerjasama dalam kelompok sebesar 94,74%, dan mengerjakan tugas sebesar
98,25%. Aktivitas siswa pada pembelajaran II mempunyai persentase rata-rata
90,88% yaitu persentase perhatian terhadap pelajaran sebesar 94,74%, bertanya
sebesar 73,68%, berdiskusi sebesar 90,35%, bekerjasama dalam kelompok sebesar
95,61%, dan mengerjakan tugas sebesar 100%. Persentase aktvitas siswa pada
pembelajaran siklus II, yaitu pembelajaran III dan IV berturut-turut adalah
83,33% dan 85,79%. Pada pembelajaran III persentase perhatian terhadap
pelajaran sebesar 85,96%, bertanya sebesar 71,93%, berdiskusi sebesar 79,82%,
bekerjasama dalam kelompok sebesar 92,11%, dan mengerjakan tugas sebesar
83,33%. Pada pembelajaran IV persentase perhatian terhadap pelajaran sebesar
81,58%, bertanya sebesar 78,07%, berdiskusi sebesar 89,47%, bekerjasama dalam
kelompok sebesar 88,60%, dan mengerjakan tugas sebesar 91,23%. Persentase
ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I mencapai 94,74% dan
pada siklus II mencapai 100%.
Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa penerapan
pembelajaran pemecahan masalah berbasis peta konsep berjalan dengan baik dan
lancar. Aktivitas siswa cenderung semakin meningkat selama pelaksanaan
tindakan pada masing-masing siklus. Pembelajaran ini dapat dikatakan cukup
berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa.