Show simple item record

dc.contributor.authorFrimanda Ninglestari
dc.date.accessioned2014-01-22T22:27:20Z
dc.date.available2014-01-22T22:27:20Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM070210301032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21367
dc.description.abstractProses pembelajaran IPS Ekonomi di SMP Negeri 1 Panji Kabupaten Situbondo masih dilaksanakan secara konvensional dengan menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas. Pembelajaran yang dilakukan mengakibatkan penurunan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dan observasi awala yang dilakukan peneliti di kelas IX-D SMP Negeri 1 Panji Kabupaten Situbondo. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kondisi pembelajaran IPS Ekonomi pada saat ini masih diajarkan melalui pembelajaran yang bersumber dari buku atau secara teoritik. Metode ceramah yang digunakan dalam pembelajaran IPS Ekonomi selama ini menyebabkan siswa pasif hanya mendengarkan guru menjelaskan saja dan benar-benar membosankan dan kecenderungan ke arah terjadinya pembelajaran berdasakan guru, akibatnya siswa hanya tergantung pada penyajian guru, guru menjadi pihak primer pembelajaran, dan menurunnya perhatian siswa. Siswa tampak bosan mengikuti pelajaran di kelas, mereka menganggap pembelajaran tersebut menjemukan. Hal ini terjadi karena siswa jarang berkomunikasi dan berinteraksi, baik dengan sesama siswa maupun dengan guru dan akibatnya kelas menjadi pasif. Di kelas IX-D juga ditemui banyak siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi, berbicara sendiri dengan teman sebangku, kurang aktif bertanya, kurang aktif menjawab pertanyaan dari guru. Tingkah laku siswa yang seperti ini adalah wujud rasa bosan mereka dalam mengikuti pembelajaran di kelas tersebut. Keadaan ini berakibat pada buruknya hasil belajar kebanyakan siswa di kelas IX-D. Hal ini bisa dilihat dari hasil penilaian guru pada tes yang pernah dilaksanakan, dari nilai ulangan yang diperlihatkan oleh guru menunjukkan bahwa ada lebih dari 10 anak yang harus mengikuti remidi karena nilainya tidak mampu memenuhi standar ketuntasan belajar yakni 75. Selain itu dari observasi yang dilakukan peneliti, pada saat siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, jawaban yang terlontar bersifat text book. Jika diminta untuk menjelaskan dengan kata-kata sendiri, siswa masih mengalami kesulitan. Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:52), “bahwa model pembelajaran Inside Outside Circle adalah kegiatan dimana peserta didik saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Sedangkan menurut Lie (dalam Isjoni, 2009:77), “Inside Outside Circle (lingkaran besar-lingakaran kecil) merupakan salah satu teknik dalam pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran, dimana siswa saling berbagi informasi dalam waktu yang bersamaan.” Inside Outside Circle (IOC) merupakan salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif. IOC dikembangkan oleh Spencer Kagan dan bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa agar saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Jadi Inside Outside Circle adalah bagian dari pembelajaran kooperatif yang diharapkan akan membantu guru dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dan dapat mengelola kelas lebih efektif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IX-D semester ganjil SMP Negeri 1 Panji Kabupaten Situbondo tahun ajaran 2011/2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan angket. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, metode tes dan metode dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model Inside Outside Circle (IOC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa setelah pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Inside Outside Circle (IOC). Pada siklus pertama, masih ada 9 siswa yang masih mendapat nilai di bawah 75 yang ketuntasan klasikalnya hanya sebesar 71,87%. Sedangkan pada siklus II, hanya ada 3 siswa yang masih belum mencapai ketuntasan hasil belajar secara perorangan, berarti ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 90,62% dan telah memenuhi standar ketuntasan hasil belajar. Oleh karena itu penerapan pembelajaran kooperatif model Inside Outside Circle (IOC) dapat digunakan sebagai alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model Inside Outside Circle (IOC) pada mata pelajaran IPS Ekonomi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas IXD SMP Negeri 1 Panji Kabupaten Situbondo semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan yaitu jika digunakan pembelajaran kooperatif model Inside Outside Circle (IOC) pada mata pelajaran IPS Ekonomi pada kompetensi dasar Lembaga Keuangan Bukan Bank kelas IX-D di SMP 1 Panji Kabupaten Situbondo semester ganjil tahun ajaran 2011/2012, maka aktivitas belajar siswa akan meningkat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210301032;
dc.subjectPembelajaran Kooperatif model Inside Outside Circle (IOC), Aktivitas Belajar, dan Hasil Belajaren_US
dc.titlePENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (studi kasus pada siswa kelas IX-D pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kompetensi Dasar Lembaga Keuangan Bukan Bank semester Ganjil di SMP Negeri 1 Panji Kabupaten Situbondo Tahun Ajaran 2011/2012)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record