Show simple item record

dc.contributor.authorFredy Saliyansyah
dc.date.accessioned2014-01-22T22:18:39Z
dc.date.available2014-01-22T22:18:39Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM060210192116
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21365
dc.description.abstractFisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam Pembelajaran konvensional dalam prakteknya cenderung mengacu pada pandangan behavioristik. Proses pembelajaran konvensional ini cenderung terpusat pada guru, sehingga siswa menjadi pasif. Peran guru hanya mengajarkan materi yang berorientasi pada hasil belajar tanpa memperhatikan bagaimana proses pembelajaran terjadi. Dengan kata lain siswa ditempatkan sebagai objek dalam suatu pembelajaran. Pada umumnya, metode yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran fisika adalah metode ceramah, dengan kegiatan belajar mengajar fisika yang berlangsung searah yaitu guru sebagai pusat kegiatan, sedang siswa diposisikan sebagai obyek yang akan selalu menerima apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini menyebabkan fisika menjadi pelajaran yang kurang menarik bagi siswa disebabkan fisika selalu identik dengan menghafal rumus dan ketika pembelajaran siswa cenderung pasif. SMP Negeri 1 Bangsalsari adalah salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Jember. Berdasarkan observasi kegiatan belajar mengajar yang terjadi di SMP Negeri 1 Bangsalsari, Terlihat kurang bisa diterima siswa dengan baik. Guru hendaknya tidak menyajikan materi pelajaran fisika dalam bentuk yang membuat siswa bersikap pasif, melainkan harus diatur sehingga mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu pada pembelajaran fisika diharapkan siswa dapat belajar merumuskan masalah, untuk menarik siswa lebih aktif berfikir dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan model pembelajaran harus mampu membuat siswa berfikir aktif dan tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa berfikir aktif untuk memperoleh suatu konsep dibantu pertanyaan-pertanyaan adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah, dan model ini akan lebih baik lagi jika media yang digunakan memanfaaatkan teknologi, salah satunya adalah media pembelajaran berbantu komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangsalsari. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random sampling. Rancangan penelitian menggunakan pre-test post-test control design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Independent Sample t-tes untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, sedangkan menggunakan persentase aktivitas klasikal untuk menjawab rumusan masalah yang kedua. Analisis data menggunakan uji t menunjukkan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol. Setelah dikonsultasikan pada taraf signifikasi 5% hasilnya 2,015169>1,9984. Dengan demikian rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol. Hasil analisis aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah disertai media pembelajaran berbantu pada pertemuan pertama dan kedua diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar 78,17 % dan termasuk pada kategori aktif. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210192116;
dc.subjectPENERAPAN, PEMBELAJARANen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTU KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA PADA SISWA KELAS VIII SMPen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record