Show simple item record

dc.contributor.authorRoby Robson
dc.date.accessioned2014-01-22T14:25:55Z
dc.date.available2014-01-22T14:25:55Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM080110201068
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21308
dc.description.abstractProses pengembangan bahasa belakangan ini mulai pesat. Hal itu terbukti dengan semakain banyaknya ragam bahasa yang muncul dalam suatu bahasa. Begitu juga dengan pemakaiannya, bahasa bukan hanya difungsikan sebagai alat komunikasi antara pihak satu dan pihak kedua atau lebih, tetapi mulai banyak bahasa yang diolah untuk menciptakan fungsi baru dari bahasa itu, misalnya menghibur dan sebuah acara lawakan. Lawakan Sukur-Buarto merupakan suatu pertunjukan yang sering dipentaskan untuk me-refresh pikiran penonton. Pementasan tersebut dilakukan dengan menggunakan bahasa Madura sebagai media utama dalam langkah untuk melawak. Oleh sebab itu, perlu diketahui seperti apa sebenarnya bentuk tuturan yang digunakan dalam lawakan Sukur-Buarto dan sejauh mana tuturan-tuturan tersebut mampu membuat penonton menjadi tertawa Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk tuturan yang digunakan dalam lawakan Sukur-Buarto sehingga membuat penonton tertawa. bentuk-bentuk tuturan tersebut hanya dibatasi pada bahasa verbalnya saja melalui sampel rekaman audio-visual yang sudah ditentukan, yaitu: video cicak rowo; video merdeka; video rentenir; video SMA Perdana; dan video cerdas cermat. Video-video tersebut ditranskrip menjadi menjadi data bentuk tulis agar lebih mudah dalam proses pengolahan datanya. Data tersebut diseleksi dan diklasifikasi berdasarkan kebutuhan yang akan diteliti, kemudian dianalisis berdasarkan bentuk dan tujuannya. Tahap penyediaan data dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode simak dan metode cakap. Metode simak digunakan untuk data berupa rekaman audio-visual. Metode cakap digunakan untuk data yang berasal dari narasumber. Metode Simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan simak bebas libat cakap dan catat. Sebab sumber data penelitian berupa rekaman audio-visual, sehingga tidak perlu melakukan suatu percakapan langsung dengan rekaman video. Metode cakap dengan teknik dasar pancing dan teknik lanjutan cakap semuka dan catat. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode padan dan submetode pragmatis dengan teknik pilah unsur penentu. Hasil analisis kemudian disajikan dalam bentuk formal dan informal. Sebab metode ini mampu mencakup pembaca yang lebih luas. Penjelasan dari penyajian analisis juga lebih rinci dan terurai. Hasil dari analisis mengenai bentuk-bentuk tuturan verbal yang terdapat pada lawakan Sukur-Buarto merupakan tindak tutur yang sifatnya menjengkelkan, membuat bingung, menipu/ membodohi, mengagetkan, mempermalukan, membuat senang/ menyanjung, menghina, dan mengintimidasi. Berdasarkan tujuannya, tindak tutur yang terdapat dalam lawakan Sukur- Buarto sudah mampu membuat penonton tertawa. Jenis lawakan yang digunakan dalam lawakan tersebut untuk membuat penonton tertawa adalah guyon parikena, satire, sinisme, plesetan, unggul pecundang, dan seks. Ketiga jenis lawakan tersebut menjadi cara yang selalu digunakan dalam pementasan lawakan Sukur- Buartoen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080110201068;
dc.subjectSukur-Buartoen_US
dc.titleWACANA LAWAKAN SUKUR-BUARTO DI PROBOLINGGO (ANALISIS PRAGMATIK)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record