dc.description.abstract | Salah satu faktor penyebab kurangnya penguasaan konsep matematika adalah
metode yang digunakan guru pada kegiatan pembelajaran. Umumnya guru
menggunakan metode ceramah dan penugasan. Hal tersebut menjadikan siswa kurang
aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi
matematika SMP Negeri 1 Kedungjajang dan observasi kelas, ditemukan bahwa
dalam kegiatan pembelajaran matematika guru menggunakan metode ceramah dalam
pembelajaran. Siswa lebih banyak diam mendengarkan materi yang disampaikan oleh
guru tanpa bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti, dan hanya terdapat satu atau
dua siswa yang terlihat aktif, jadi dalam pembelajaran didominasi oleh satu atau dua
siswa saja. Dan siswa kelas VII masih kesulitan dalam materi operasi bilangan.
Penyebabnya mereka masih bingung membedakan bilangan positif dengan bilangan
negatif dan siswa juga sering salah dalam membedakan tanda ‘<’ dengan ‘>’.
Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu solusinya pembelajaran
matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif. Dari beberapa tipe
kooperatif dipilih pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
Pembelajaran ini memiliki keunggulan yaitu setiap siswa dalam kelompok memiliki
tanggung jawab untuk memahami materi tersebut, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas belajarnya. Diharapkan dengan adanya keunggulan tersebut
siswa bisa menjadi lebih aktif dan lebih memahami materi yang disampaikan tanpa
didominasi oleh satu atau dua orang siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT serta bagaimana
aktivitas dan hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan pembelajaran
kooperatif tipe NHT, serta bagaimana aktivitas dan hasil belajar dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A, pemilihan subjek penelitian
ini berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di dalam kelas dan diskusi dengan
guru bidang studi matematika. Dalam kelas ini mempunyai permasalahan pada
aktivitas maupun hasil belajar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Sedangkan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara, metode tes, dan metode
dokumentasi.
Dalam penelitian ini menggunakan dua siklus dan setiap siklusnya mencakup
empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada
materi pertidaksamaan linear satu variabel. Adapun langkah-langkah pembelajaran
kooperatif tipe NHT diantaranya langkah 1. penomoran, pada langkah ini sudah
berjalan baik sesuai dengan yang diharapkan dan hasil observasi aktivitas siswa yang
diamati mendengarkan penjelasan dan instruksi guru pada pembelajaran 1 hinnga
pembelajaran 3 mencapai 88,87%, 85,56%, 95,56%, memakai nomor anggota
mencapai 97,78%, 97,78%, 98,89%, langkah 2. pengajuan pertanyaan, pada langkah
ini juga berjalan dengan baik semua kelompok menerima LKS yang diberikan guru,
langkah 3. berfikir bersama, pada pembelajaran 1 langkah ini masih belum bisa
berjalan optimal dikarenakan siswa jarang bertanya pada guru dan sulit untuk
berdiskusi dengan teman sekelompoknya yang dibentuk oleh guru. Hasil observasi
aktivitas siswa yang diamati pada langka ini bertanya pada guru mencapai 56,67%,
64,44%, 77,78%, untuk berdiskusi mencapai 72,22%, 81,11%, 87,78%, dan langkah
4. pemberian jawaban, sama halnya dengan langkah 3 pada pembelajaran 1 langkah
ini tidak berjalan secara optimal namun untuk pembelajaran selanjutnya langkah ini
sudah bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan hanya saja terdapat satu aktivitas
siswa yang terlihat masih rendah yaitu menanggapi teman yang presentasi. Adapun
hasil observasi aktivitas siswa yang diamati pada langkah ini respon siswa pada saat
nomornya terpanggil mencapai 81,11%, 91,11%, 96,67%, mempresentasikan hasil
kerja di depan kelas mencapai 66,67%, 73,33%, 80%, dan menanggapi teman yang
presentasi 51,11%, 63,33%, 64,44%.
Sehingga didapatkan pada siklus 1 rata-rata persentase aktivitas siswa
mencapai 76,51% dan pada siklus 2 rata-rata persentase aktivitas siswa mencapai
85,87%. Pencapaian persentase aktivitas siswa pada siklus 1 termasuk dalam
kategori aktif sedangkan pada siklus 2 tergolong sangat aktif.
Berdasarkan hasil analisis observasi aktivitas guru yang dilakukan oleh guru
bidang studi matematika kelas VII A, Persentase rata-rata aktivitas guru pada siklus 1
mencapai 83,34% sedangkan pada siklus 2 mencapai 90%. Persentase aktivitas
tersebut termasuk dalam kategori sangat aktif.
Untuk hasil analisis kentutasan hasil belajar siswa dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe NHT, pada siklus 1 mencapai 73,33% dengan 8 siswa
yang tidak tuntas belajar dari 30 siswa dan pada siklus 2 mencapai 86,67% dengan 4
siswa yang tidak tuntas belajar.
Dari pembelajaran yang didapatkan membuktikan bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil
belajar siswa. | en_US |