Show simple item record

dc.contributor.authorRosita Fitrah Dewi
dc.date.accessioned2014-01-22T13:39:47Z
dc.date.available2014-01-22T13:39:47Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM050210103194
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21277
dc.description.abstractKayu siwak (Salvadora persica) telah dikenal semenjak sebelum Masehi, terutama oleh bangsa Arab kuno yang hingga sekarang masih digunakan sebagai alat kebersihan mulut (Al-Lafi dan Ababneh, dalam Rachdie, 2007). Faktor sosial dan agama menjadi pendorong utama penggunaan kayu siwak (Salvadora persica) terutama bagi masyarakat muslim. Penggunaan siwak makin dikenal selama masa kenabian Nabi Muhammad yang memulai misinya sekitar 543 M. Kayu siwak merupakan bagian dari batang, akar atau ranting tumbuhan Salvadora persica yang kebanyakan tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia dan Afrika. Hasil uji KLT menunjukkan bahwa ekstrak etanol kayu siwak mengandung trimethylamine, alkaloid, klorida, sejumlah besar fluoride, silika (Si), sulfur, vitamin C dan sejumlah kecil tanin, saponin, flavonoids dan sterol. Zat antibakteri tersebut bekerja dengan cara merusak dinding sel, menghambat kerja enzim, serta menghambat sintesis protein, DNA, dan, RNA (Ristiati, 2000). Penelitian yang dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA Universitas Jember ini bertujuan untuk menguji daya hambat ekstrak etanol kayu siwak dan untuk mengetahui Konsentrasi Hambatan Minimum (KHM) serta Konsentrasi Optimum terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Salmonella thypi dan Streptococcus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian in vitro dengan metode sumuran dengan kontrol positif tetrasiklin 0,01%. Serial konsentrasi ekstrak etanol kayu siwak yang digunakan adalah 0% (kontrol negatif aquades steril), 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol kayu siwak terhadap hambatan pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Salmonella thypi dan Streptococcus mutans adalah Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Untuk menguji perbedaan perlakuan diantara semua pasangan perlakuan dilanjutkan dengan Duncan's Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsentrasi Hambatan Minimum (KHM) ekstrak etanol kayu siwak (Salvadora persica) pada bakteri E. coli pada kosentrasi 15%, bakteri S. typhi berada pada kosentrasi 25% dan bakteri S. mutans berada pada kosentrasi 12,5%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai F hitung pada bakteri E. coli adalah 1858,556 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (P<0,05), F hitung pada bakteri S. typhi sebesar 2713,545 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (P<0,05), dan F hitung pada bakteri S.mutans sebesar 338,148 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (P<0,05). Karena nilai P<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata dari ekstrak etanol kayu siwak terhadap pertumbuhan bakteri uji. Berdasarkan hasil DMRT dapat diketahui Konsentrasi Optimum ekstrak etanol kayu siwak (Salvadora persica) pada bakteri E. coli pada konsentrasi 50%, bakteri S. typhi berada pada kosentrasi 40% dan bakteri S. mutans berada pada kosentrasi 50%. Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah ekstrak etanol kayu siwak (Salvadora persica) mempunyai pengaruh terhadap hambatan pertumbuhan bakteri uji. ekstrak etanol kayu siwak (Salvadora persica) lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans daripada bakteri E. coli dan bakteri S. typhi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210103194;
dc.subjectEkstrak Etanol Kayu Siwaken_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK ETANOL KAYU SIWAK (Salvadora persica) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli, Salmonella typhi DAN Streptococcus mutansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record