dc.description.abstract | Penyakit periodontal adalah keadaan dimana perlekatan antara jaringan
periodontal dan gigi mengalami kerusakan yaitu resorpsi tulang alveolar dan
merupakan penyebab utama hilangnya gigi (Alwaeli, 2008). Hal ini dapat dicegah
dengan cara memperbaiki asupan gizi salah satunya dengan mengkonsumsi minyak
ikan. Minyak ikan adalah salah satu obat alami berasal dari biota laut yang memiliki
manfaat tinggi bagi kesehatan. Kandungan asam lemak omega-3 PUFA
(Polyunsaturated Fatty Acid) yang terdiri dari EPA (Eicosapentaenoid Acid) dan
DHA (Docohexaenoic Acid) (Permadi, 2003) mampu menurunkan produksi
mediator-mediator inflamasi dan sitokin sehingga resorpsi tulang alveolar menurun
oleh karena terjadinya penurunan jumlah osteoklas (Indahyani, dkk., 2001).
Menurut Harli (1999), omega-3 yang terdapat dalam minyak ikan lemuru
ternyata bersifat tidak stabil yaitu mudah teroksidasi oleh radikal bebas sehingga selsel
tubuh yang mengandung banyak omega-3 akan mudah rusak. Salah satu cara
pencegahan pembentukan radikal bebas adalah dengan mengkonsumsi vitamin C
yang berperan sebagai antioksidan (Atun, 2007). Vitamin C juga berperan untuk
perawatan suportif yaitu merangsang pembentukan kolagen tipe I, aktivasi alkalin
phosphatase, akumulasi osteoblas, dan mineralisasi matriks pada osteoblas dalam
meresorpsi tulang serta absorbsi kalsium (Harijanti, 1996). Minyak ikan lemuru
ditambah vitamin C, dikarenakan berbeda massa jenis dan adanya perbedaan absorbsi
di usus antara minyak ikan lemuru dan vitamin C. Jika minyak ikan lemuru dalam
absorbsi membutuhkan enzim empedu sedangkan vitamin C tidak membutuhkan zat lain dari tubuh, sehingga metabolisme di usus tidak sempurna maka peyerapan ke
seluruh tubuh juga kurang baik (Andarwulan, dkk., 1992). Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian minyak ikan lemuru
(Sardinella longiceps) dan vitamin C terhadap resorpsi tulang alveolar pada tikus
wistar jantan yang mengalami periodontitis.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris yang dilakukan di
Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Rancangan penelitian The Posttest Only Control Design Group. Dalam penelitian ini
digunakan induksi LPS E.colli pada sulkus gingiva bagian distal gigi molar pertama
dan bagian mesial gigi molar kedua rahang bawah regio kanan selama 5 hari.
Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yakni pada hari ke-7 dan hari
ke-14. Masing-masing kelompok dibagi menjadi lima sub kelompok yang terdiri dari
3 ekor tikus. Selanjutnya tikus yang sudah didekaputasi dengan eter chloride diambil
tulang alveolar rahang bawah regio kanan kemudian dilakukan foto rontgen untuk
dilakukan pengukuran resorpsi tulang alveolar menggunakan program image tool
(Prameswari, 2006) pada corelDRAW.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan resorpsi tulang
alveolar berbeda secara bermakna p = 0,001 (p<0,05) pada uji oneway ANOVA. Hal
ini menunjukkan minyak ikan lemuru memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan
dengan vitamin C maupun minyak ikan lemuru ditambah vitamin C dalam
menurunkan tingkat resorpsi tulang alveolar yang diinduksi oleh LPS E.colli.
Berdasarkan uraian tersebut, disimpulkan bahwa minyak ikan lemuru dan vitamin C
berpengaruh menghambat resorpsi tulang alveolar pada tikus wistar jantan yang
mengalami periodontitis. | en_US |