HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MENIKAH PADA USIA DINI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SUCOPANGEPOK KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER
Abstract
Status Gizi balita tidak hanya disebabkan oleh kurangnya asupan makanan,
tetapi secara tidak langsung juga disebabkan oleh tingkat pengetahuan ibu.
Maraknya perilaku menikah dini dapat memberikan dampak pada pengetahuan
ibu. Pengetahuan ibu tentang pemenuhan kebutuhan gizi sangat penting, karena
yang menentukan menu makanan sehari-hari adalah seorang ibu. Tujuan umum
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu yang
menikah pada usia dini tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi balita dengan status
gizi balita di desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan analisis univariat dengan metode observasional
analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh
ibu yang menikah usia dini (<20 tahun) dan mempunyai balita di Desa
Sucopangepok Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember yang sesuai dengan kriteria
inklusi yang telah ditetapkan. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan
meggunakan Consecutive Sampling (Sampel Jenuh). Total responden yang
digunakan sebanyak 68 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik sebanyak 38 orang (55,9%), ibu yang memiliki tingkat
pengetahuan cukup 30 orang (44,1%) dan tidak ada ibu yang memiliki tingkat
pengetahuan kurang. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan baik. Salah satu faktor yang
menyebabkan hal tersebut adalah sebagian besar perpendidikan SMP. Ibu yang
menikah usia dini yang berpendidikan terakhir SMP pengetahuannya lebih baik
dibandingkan dengan ibu yang menikah usia dini yang pendidikan terakhirnya
SD.Berdasarkah hasil penghitungan status gizi balita dengan menggunakan
acuan Direktorat Bina Gizi Masyarakat tahun 1999 didapatkan bahwa 34 balita
(50%) memiliki status gizi baik, 32 balita (47,1%) memiliki status gizi sedang,
dan 2 balita (2,9%) memiliki status gizi kurang. Berdasarkan data tersebut
diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi baik, hal ini dapat
menggambarkan bahwa balita di Desa Sucopangepok terpenuhi kebutuhan nutrisi
hariannya.Perhitungan uji statistik dengan Spearman Rank didapatkan nilai p = 0,000
yang berarti Ho ditolak. Kekuatan korelasi dilihat melalui nilai r yaitu sebesar
0,600 yang memiliki arti bahwa kekuatan hubungan antar variabel adalah kuat.
Arah korelasi pada hasil penelitian ini adalah positif (+) sehingga semakin baik
tingkat pengetahuan ibu yang menikah pada usia dini tentang pemenuhan
kebutuhan nutrisi maka semakin baik status gizi balitanya. Kesimpulan penelitian
adalah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu yang menikah pada usia dini
tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan status gizi balita di Desa
Sucopangepok Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]