PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum- sanctum) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR STRESOR RASA SAKIT
Abstract
Obat tradisonal adalah obat yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita secara turun menurun dilakukan dan digunakan, bahkan mungkin sudah menyatu dengan budaya kita. Salah satu tanaman obat yang ada di Indonesia adalah kemangi (Ocimum sanctum Linn.).Tanaman kemangi mudah didapatkan, tersebar hampir di seluruh indonesia kemangi mempunyai beragam khasiat antara lain : analgesik, antiamnesic and nootropic, anthelmintik, anti bakterial, anti katarak, anti fertilitas, anti hiperlipidemi, anti inflamasi, anti lipidperoksidatif, anti oksidan, anti thyroid, antitusif, anti ulkus, kemoprotektif, imunomodulator, radioprotektif, aktivitas hipoglikemik, aktivitas hipotensif, dan anti kanker, anti stress. Stres merupakan sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, salah satu perubahan yang nyata pada stres adalah terjadi peningkatan jumlah leukosit darah tepi. Tujuan dari penelitian ini adalah apakah pemberian ekstrak daun kemangi berpengaruh terhadap jumlah leukosit total tikus wistar jantan yang dipapar stresor rasa sakit dan bagaimana pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi terhadap jumlah leukosit total pada tikus wistar jantan yang dipapar stresor rasa sakit. Kemangi memiliki beragam efek biologi dan farmakologi, antara lain : Minyak atsiri dan ekstrak etanol , Flavonoid. Flavonoid Kegunaannya sebagai analgesik, antikarsinogenik, antioksidan, hipervitaminosis D.Dari beberapa literatur mengenai daun kemangi (Ocimim sanctum) maka terbentuk suatu hipotesa bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) terhadap jumlah leukosit total pada tikus wistar jantan yang dipapar stresor rasa sakit yang berupa penurun jumlah leukosit total.
Metode Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental post test-only control signgroup design. Digunakan Hewan coba (tikus) dengan berat 200-250 gram sebanyak 8 ekor pada masing-masing kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi aquadest mulai hari ke 1-7. Kelompok II sebagai kontrol positif diberi aquadest 2ml dan stresor rasa sakit berupa renjatan listrik mulai hari ke 1-7, sedangkan kelompok III diberi ekstrak daun kemangi (Ocimun sanctum) dengan konsentrasi maksimal 75% dan stresor rasa sakit berupa renjatan listrik pada hari ke 1-7. Pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimun sanctum) dengan dosis 2,7 mg/200 mg BB dengan menggunakan sonde lambung.Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas dilanjutkan dengan uji parametric One Way Anova (p<0,05), kemudian untuk mngetahui pengaruh dari ketiga kelompok tersebut dilakukan uji Turkey HSD (p<0,05).
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]