dc.description.abstract | Salah satu Suku Madura yang masih memegang teguh budaya dan tradisi
Madura adalah masyarakat di Pulau Gili Ketapang. Pulau Gili Ketapang adalah
sebuah pulau kecil di Kabupaten Probolinggo. Karena terbentuk dari terumbu karang
dan dikelilingi lautan, kondisi lingkungan pulau Gili Ketapang menjadi tandus dan
panas. Keterbatasan ini yang menyebabkan masyarakat Gili Ketapang mulai
beradaptasi dengan kondisi pulau yang minim sumber daya. Melalui proses adaptasi
tanpa meninggalkan budaya dan tradisi asli mereka yaitu Madura, masyarakat Gili
Ketapang tetap mempertahankan Indigenous Knowledge (pengetahuan lokal
tradisional) yang unik, termasuk dalam memanfaatkan tumbuhan secara arif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan berkayu, dan bagianbagian
tumbuhan berkayu yang dimanfaatkan, serta cara pemanfaatannya oleh
masyarakat Gili Ketapang Probolinggo.
Penelitian ini dilakukan melalui Metode Kepustakaan (Desk Study) dan
Metode Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA), sedangkan teknik penentuan
informan kunci menggunakan teknik Purporsive Sampling dan penentuan informan
utama menggunakan teknik Snowball Sampling. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis menggunakan Use Value untuk mengetahuai tumbuhan yang paling banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22 jenis tumbuhan berkayu dari 16
suku yang dimanfaatkan oleh masyarakat gili ketapang. Jenis-jenis tumbuhan berkayu
tersebut adalah asam jawa (Tamarindus indica L.), belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi L.), belimbing manis (Averrhoa carambola L.), delima (Punica granatum L.),
jambu biji (Psidium guajava L.), jambu air (Syzigium aqueum (Burm.f.)Alston), jarak
(Jatropa curcas L.), jati (Tectona grandis L.f.), kedondong (Spondias dulcis G.
Forst), kelor (Moringa oleifera Lam.), kenitu (Chrysophyllum cainito L.), kersen
(Muntingia calabura L.), kijaran (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.), kurma cina
(Ziziphus mauritiana Lam.), mangga (Mangifera indica L.), mengkudu (Morinda
citrifolia L.), mimba (Azadirachta indica A.Juss), pohon bodhi (Ficus religiosa L.),
sawo (Manilkara achras (Mill.)Forberg), sirsak (Annona muricata L.), srikaya
(Annona squamosa L.), waru (Hibiscus tiliaceus L.). Bagian tumbuhan yang banyak
dimanfaatkan adalah buah, diikuti batang, daun, ranting dan terakhir bunga.
Pemanfaatan tumbuhan berkayu oleh masyarakat Gili Ketapang ada 6 cara yaitu
sebagai bahan pangan, perahu dan kapal, rumah ikan, obat, kayu bakar, bahan
bangunan, pakan ternak dan kerajinan ukir. Jati dan srikaya memiliki nilai Use Value
tertinggi yaitu 1,00, sedangkan mimba memiliki nilai persen penggunaan tertinggi
sebesar 75% | en_US |