PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK BAYANGKARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN BONDOWOSO
Abstract
Usia 5 tahun pertama adalah usia yang sangat menentukan bagi seorang anak.
Usia prasekolah tersebut merupakan periode keemasan (golden age) dalam proses
perkembangan, yang artinya pada usia tersebut aspek kognitif, fisik, motorik, dan
psikososial seorang anak berkembang secara pesat. Sehingga, untuk membentuk anak
menjadi pribadi yang matang, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi segala
permasalahan yang ada dalam hidupnya diperlukan stimulasi-stimulasi yang mampu
mengoptimalkan seluruh aspek tersebut.
Menurut WHO, 5-25 % dari anak-anak usia prasekolah menderita disfungsi
otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik halus. Motorik halus adalah
gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu,
yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, misalnya: kemampuan
memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting,
menulis, dan sebagainya. Perkembangan motorik halus ini dapat dicapai dengan
latihan, misalnya dengan latihan menulis, meronce, atau meremas-remas lilin. Akan
tetapi, sebelum sistem motorik dan otot berkembang dengan baik, upaya untuk
mengajarkan gerakan terampil bagi anak akan sia-sia. Sama halnya apabila upaya
tersebut diprakarsai oleh anak sendiri. Pelatihan seperti itu mungkin menghasilkan
beberapa keuntungan sementara, tetapi dengan jangka panjang pengaruhnya tidak
akan berarti. Gangguan pada perkembangan motorik halus biasanya menyebabkan
anak-anak mengalami kesulitan belajar. Perkembangan motorik halus anak ini
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang meliputi: genetik, motivasi untuk berlatih, kesehatan, gizi, dan kesempatan berlatih, dan faktor eksternal yang
meliputi: pengetahuan orang tua, pendidikan orang tua, sikap orang tua, keluarga,
sosial ekonomi, sosial budaya, lingkungan, petugas kesehatan, dan pola asuh.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus – September 2007 di TK
Bayangkari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso untuk mengetahui
pengaruh faktor eksternal terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun
di TK Bayangkari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Jenis penelitian ini
adalah penelitian epidemiologi observasional analitik menggunakan sampel ibu yang
memiliki anak yang bersekolah di TK Bayangkari Kecamatan Wonosari dan seluruh
siswa TK Bayangkari yang masih aktif dan terdaftar di TK tersebut pada tahun ajaran
2006/2007 dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total random sampling
sebanyak 96 responden. Variabel bebas dari penelitian ini adalah pengetahuan ibu,
pendidikan ibu, sikap ibu, sosial ekonomi, sosial budaya, keluarga, lingkungan,
petugas kesehatan, dan pola asuh, sedangkan variabel tergantung dalam penelitian ini
adalah perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun
Setelah dilakukan wawancara terkontrol melalui kuisioner, diperoleh data
primer sebagai berikut: mayoritas responden mempunyai pengetahuan sedang,
mempunyai tingkat pendidikan rendah, mempunyai sikap yang cukup dalam
mengasuh anak, mempunyai sosial ekonomi yang sedang, mempunyai lingkungan
sosial budaya yang meliputi adat-istiadat dan nilai-nilai tabu yang sedang,
mempunyai keharmonisan keluarga yang cukup baik, mempunyai lingkungan biopsiko-
sosial yang sedang, dan pola asuh anak yang cukup baik. Ditinjau dari
perkembangan motorik halus anak didapatkan hasil 95% anak mempunyai
perkembangan motorik halus baik dan 5% anak mengalami hambatan dalam
perkembangan motorik halus.
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian, setelah dilakukan analisis uji
regresi logistik dengan = 0,05,diperoleh hasil bahwa tidak ada pengaruh faktor
eksternal terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK
Bayangkari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1506]