PERBEDAAN KINERJA PELAYANAN DOKTER GIGI PUSKESMAS YANG PERNAH BERTARAF ISO 9001 DAN PUSKESMAS BELUM BERTARAF ISO DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
ISO 9001 merupakan sebuah standar internasional mengenai sistem
manajemen mutu yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
melalui aplikasi sistem yang efektif, termasuk proses untuk perbaikan terus
menerus sistem dan jaminan kesesuaian persyaratan customer, peraturan dan
perundang-undangan. Pemerintah Kabupaten Jember mengadakan perbaikan
kualitas pelayanan publik, salah satu yang harus dilakukan adalah meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas, dengan
menerapkan sistem manajemen mutu sesuai dengan standar ISO 9001, dan
dilaksanakan di 6 Puskesmas, yaitu Puskesmas Puger, Sumbersari, Tanggul,
Kaliwates, Sumberjambe, dan Kencong.
Sertifikasi ISO tentunya meningkatkan mutu pelayanan puskesmas yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan dan diharapkan pimpinan serta semua
karyawan selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perbaikan
secara terus menerus dan berkelanjutan, sehingga konsumen atau pasien yang
berkunjung ke puskesmas aman dan terlindungi.
Maraknya kritik layanan kesehatan saat ini baik di Puskesmas maupun
rumah sakit, seiring dengan semangat otonomi daerah, tuntutan layanan prima,
demokratisasi, dan perlindungan hak asasi manusia. Budaya organisasi kesehatan
sudah harus melakukan perubahan paradigma. Paradigma lama yaitu provider
needs ke costumer needs yaitu pemberian jasa layanan yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan, yang intinya pelayanan prima, melalui implementasi the
total quality management semua dapat dicapai dengan melakukan sertifikasi ISO
pada pemberi pelayanan kesehatan baik Puskesmas maupun rumah sakit.
viii
Tujuan penelitian ini untuk membandingkan kinerja pelayanan dokter gigi
Puskesmas yang pernah ISO 9001 dengan pelayanan puskesmas yang belum ISO
9001 apakah dokter gigi bekerja sesuai dengan SOP. Dinas Kesehatan belum
menetapkan SPM kesehatan gigi kabupaten sehingga penelitian ini hanya
melakukan observasi terhadap kepatuhan prosedur pelayanan yang sudah
dilakukan berdasarkan ISO 9001 dibandingkan dengan mengobservasi puskesmas
yang belum menetapkan ISO 9001, mempunyai prosedur yang tertulis atau tidak
tertulis sebagai acuan pemberian pelayanan.
Jenis penelitian ini deskriptif observasional dengan pendekatan cross
sectional dengan pengambilan sampel dilakukan secara purposive random
sampling, dilaksanakan pada 6 Puskesmas yang pernah ISO 9001 dan 6
Puskesmas yang belum ISO 9001 tetapi dengan klasifikasi Puskesmas yang sama
yaitu ada rawat inap dan ada dokter giginya, metode pengukuran penelitian ini
menggunakan kuisioner dan checklist dengan membandingkan data cakupan
layanan 3 tahun 2010, 2011, 2012. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja
pelayanan dokter gigi puskesmas pernah ISO 9001 lebih rendah dibanding
kinerja puskesmas belum ISO 9001 dilihat dari cakupan pelayanan medik dasar
gigi dan mulut.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]