FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN TERAPI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS (SUATU STUDI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS BULAN OKTOBER 2009 DI RSD dr. SOEBANDI, JEMBER)
Abstract
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang progresif yang
disebabkan oleh karena adanya gangguan sekresi insulin dan atau adanya resistensi
insulin. Pada dasarnya diabetes melitus disebabkan oleh hormon insulin penderita
yang tidak mencukupi (kuantitas) atau tidak efektif dan tidak dapat bekerja normal
(kualitas). Pada beberapa tahun belakangan ini, prevalensi penderita diabetes melitus
dari tahun ketahun semakin lama semakin meningkat. Bahkan umur saat didiagnosa
DM pertama kali juga semakin muda (semakin mengarah ke usia produktif bahkan
banyak juga pada usia sekolah) dan tentunya ini akan sangat mempengaruhi kualitas
sumber daya manusia. Modalitas yang ada pada penatalaksanaan diabetes melitus
terdiri dari; pertama terapi nonfarmakologis yang meliputi perubahan gaya hidup
dengan melakukan pengaturan pola makan yang dikenal sebagai terapi gizi medis,
maningkatkan aktivitas jasmani dan edukasi berbagai masalah yang berkaitan dengan
penyakit diabetes yang dilakukan secara terus menerus, kedua terapi farmakologis
yang meliputi pemberian obat antidiabetes oral dan injeksi insulin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi sangat banyak.
Kepatuhan adalah istilah yang menggambarkan penggunaan obat sesuai dengan
petunjuk mencakup waktu dan pembatasan makanan yang berlaku. Dalam upaya
mencegah timbulnya komplikasi pada penderita DM perlu adanya pengendalian
diabetes yang baik dengan cara menjaga kadar gula darah mendekati normal atau
dalam kisaran normal, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah patuh dalam
menjalankan terapi diet.
Pengkajian mengenai tingkat kepatuhan penderita dabetes melitus terhadap
terapi gizi medis yang diberikan serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
terapi tersebut sangat penting dilakukan. Tujuannya agar para petugas kesehatan
mempunyai gambaran mengenai tingkat kepatuhan para penderita DM terhadap terapi
yang diberikan serta memberi gambaran pada para penderita DM akan pentingnya
kepatuhan terhadap perkembangan kondisi mereka sehingga para penderita DM dapat
lebih kooperatif terhadap pengobatan dan lebih bisa menjaga kesehatannya sendiri.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian ini meneliti hubungan tingkat kepatuhan dengan
keberhasilan terapi pada penderita Diabetes Melitus dan faktor-faktor yang
mempengaruhi. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling
dimana pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria
penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga
jumlah sampel yang diperlukan memenuhi. Penelitian ini menggunakan instrumen
berupa kuesioner yang diisi oleh sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi.
Kuesioner terdiri dari 20 item pertanyaan, dimana terdiri dari 3 item berkaitan
dengan kepatuhan akan aturan minum obat, 9 item berkaitan dengan asupan makanan
sehari-hari, 5 item berkaitan dengan kebiasaan berolah raga, dan 3 item berkaitan
dengan life style. Kuesioner ini menggunakan 2 skala pengukuran yaitu 0 dan 1, skala
tersebut yaitu 0 untuk jawaban salah dan 1 untuk jawaban benar. Waktu penelitian
dilksanakan pada bulan Oktober 2009 dan dilakukan di RSD dr. Soebandi. Analisis
data menggunakan metode Chi-Square yang dibantu dengan menggunakan program
STATA.
Dari hasil penelitian diperoleh data pasien yang patuh dan memiliki tingkat
keberhasilan terapi baik sebesar 60%. Selain kepatuhan faktor obesitas dan
pendidikan juga memiliki pengaruh terhadap keberhasilan terapi pada penderita DM
namun diantara ketiga faktor tersebut, faktor obesitaslah yang paling mempengaruhi
keberhasilan terapi pada penderita DM. Sedangkan faktor-faktor lain seperti usia,
jenis kelamin, pekerjaan tidak berpengaruh.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1506]