dc.description.abstract | Jinten Hitam merupakan salah satu tanaman obat dengan berbagai macam kelebihan yang telah banyak dikenal dan digunakan di berbagai penjuru dunia. Jinten hitam mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang dapat digunakan sebagai berbagai macam obat alternatif. Jinten hitam mengandung asam lemak esensial dan non-esensial yang sangat berguna untuk kesehatan. Komponen utamanya yaitu thymoquinone yang memiliki efek antiinflamasi dengan menghambat pelepasan asam arakhidonat dengan jalan memblok jalur cyclooksigenase dan lipoksigenase. Asam arakhidonat dibutuhkan dalam pembentukan prostaglandin dan leukotrin yang bertindak sebagai mediator selama proses radang yang akan menimbulkan reaksi dan tanda inflamasi. Terjadinya proses inflamasi akan terjadi proses penyembuhan, diawali dengan pembentukan jaringan granulasi agar dapat mengembalikan struktur dan fungsi jaringan yang telah mengalami inflamasi. Hambatan pembentukan prostaglandin dan leukotrien
dapat mempercepat pertumbuhan jaringan granulasi pada peradangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemberian ekstrak jinten hitam pada proses penyembuhan luka terutama efek anti inflamasinya karena kandungan senyawa penting yaitu thymoquinone yang terdapat di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris yang dilakukan di laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Pada penelitian ini, digunakan 6 (enam) kelompok perlakuan dengan jumlah sampel tiap kelompok sebanyak 5 (lima) ekor. Tiap kelompok hewan coba adalah tikus putih galur wistar jantan dengan kriteria yang telah ditentukan. Semua kelompok diberi luka sayat pada paha kanan sedalam 5 mm dan sepanjang 2 cm. Enam kelompok tersebut dibagi menjadi dua yaitu tiga kelompok kontrol yang diberi luka sayat tanpa diberi jinten hitam secara topikal sedangkan tiga kelompok lainnya adalah kelompok perlakuan yang diberi luka sayat dan diberi jinten hitam secara topikal sebanyak 2 kali sehari. Masing-masing kelompok kontrol dan perlakuan dikorbankan pada hari ke-1, ke-3 dan ke-7 setelah perlukaan hari ke 0.
Hasil penelitian dianalisis dengan uji One Way ANOVA dengan tingkat kemaknaan 95% dan bila terdapat signifikasi yang bermakna diantara kelompok perlakuan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (LSD) untuk mengetahui perbedaan pada tiap kelompok perlakuan.
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh, terdapat perbedaan yang bermakna antara KH1 dan PH1 (p=0,000) menunjukkan bahwa jinten hitam (Nigella Sativa) mampu mempengaruhi pertumbuhan jaringan granulasi pada jaringan tikus yang telah disayat. Begitu pula dengan KH3 dan PH3 (p=0,000) serta KH7 dan PH7 (p=0,038). Pengaruh pertumbuhan jaringan granulasi ini dipengaruhi oleh thymoquinone, yang merupakan bahan aktif dalam jinten hitam, yaitu dengan cara penekanan pertumbuhan jaringan granulasi yang akan mempermudah remodeling jaringan sehingga pertumbuhan jaringan baru juga dipermudah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak jinten hitam secara topikal dapat mempercepat pertumbuhan jaringan granulasi pada luka sayat tikus wistar. Penekanan pertumbuhan jaringan granulasi ini akan mempercepat pembentukan jaringan kolagen yang akan membentuk struktur jaringan kulit yang baru. | en_US |