Show simple item record

dc.contributor.authorRatih Sisca P.
dc.date.accessioned2014-01-22T06:31:37Z
dc.date.available2014-01-22T06:31:37Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM091610101081
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21141
dc.description.abstractPerawatan ortodonsia dapat digolongkan pada peranti lepasan dan peranti cekat. Peranti cekat memiliki komponen yang kompleks dan menempel pada gigi, sehingga pasien sering kali kesulitan dalam membersihkan gigi. Hal ini menyebabkan sisa-sisa makanan akan menumpuk dan membentuk plak akibat adanya perlekatan bakteri S. mutans. Kemudian bakteri ini memproduksi asam dari hasil fermentasi karbohidrat, yang menyebabkan demineralisasi enamel dan karies gigi. Penelitian melaporkan bahwa insidensi demineralisasi enamel setelah perawatan ortodonsi cekat dapat mencapai lebih dari 50%. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahnya adalah dengan gosok gigi, penggunaan benang gigi dan berkumur dengan obat kumur. Obat kumur telah tersedia di pasaran dengan berbagai komponen bahan utama yang berbeda-beda. Salah satu obat kumur yang paling sering digunakan adalah NaF. Namun terdapat juga komponen lain yang mulai diteliti dalam pemanfaatannya sebagai obat kumur yakni xylitol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan efektifitas larutan xylitol 6,25%, 12,5% dan 25% sebagai bahan obat kumur terhadap jumlah pertumbuhan bakteri S. mutans pada perawatan braket ortodonsi cekat. Jenis Penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design pada 40 gigi premolar atas yang telah dilekatkan braket dan dibagi menjadi 5 kelompok serta direndam selama 1 menit dalam tiap kelompoknya. Kelompok kontrol negatif (K-) direndam akuades steril , kelompok kontrol positif (K+) direndam sodium fluoride 0,05%, kelompok I (K I) direndam xylitol 6,25%, kelompok II (K II) direndam xylitol 12,5% dan kelompok III direndam xylitol 25%. Kemudian jumlah bakteri diukur menggunakan Spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok negatif (K-) memiliki jumlah S. mutans tertinggi yaitu sebesar 25,46.106 cfu/mL dan kelompok III memiliki jumlah S. mutans paling sedikit yaitu sebesar 9,71.106 cfu/mL. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa hampir semua kelompok menunjukkan hasil yang berbeda bermakna kecuali antara kelompok III dan K+ yang menunjukkan hasil tidak berbeda bermakna. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah larutan xylitol 6,25%, 12,5% dan 25% sebagai bahan obat kumur mampu menurunkan jumlah pertumbuhan bakteri S. mutans pada perawatan ortodonsi dengan sistem perlekatan langsung. Larutan xylitol 25% paling efektif dalam menurunkan jumlah S. mutans.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101081;
dc.subjectEfektivitas Larutan Xylitolen_US
dc.titleEfektivitas Larutan Xylitol 6,25%, 12,5%, dan 25% sebagai Bahan Obat Kumur terhadap Jumlah Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans pada Perawatan Ortodonsi dengan Sistem Perlekatan Langsungen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record