MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN GEBANG 03 DALAM MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Elirman; NIM 070210204048; 2011; 52 Halaman; Jurusan Ilmu Pendidikan
Program Studi S1 Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Univeritas Jember.
Menurunnya aktivitas dan nilai hasil belajar IPS di sekolah disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain; metode pembelajaran dan Media pembelajaran yang
diterapkan di sekolah masih bersifat konvensional. Sehingga pemahaman terhadap
konsep IPS sulit dicerna dan juga berakibat pada kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah IPS yang merupakan salah satu kegiatan utama dalam
pembelajaran IPS. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah IPS, guru harus berperan aktif untuk menciptakan beberapa metode
pembelajaran. Metode dan media tersebut dapat mendekatkan IPS kepada siswa dan
dapat memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pembelajaran serta siswa dapat menemukan dan membangun
pengetahuan dari realitas yang ada di sekitarnya secara mandiri.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah meningkatan
aktivitas pembelajaran IPS pokok bahasan Hak dan Kewajiban Warga Negara dengan
metode bermain peran pada siswa kelas IV SDN Gebang 03 Jember, serta
Bagaimanakah meningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gebang 03 Jember
dengan menggunakan metode bermain peran dalam pembelajaran IPS Pokok
Bahasan Hak dan Kewajiban Warga Negara?.
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN
Gebang 03 dalam mata pelajaran IPS pokok bahasan hak dan kewajiban warga
7
Negara dengan menggunakan metode bermain peran Tahun Pelajaran 2010/2011.
Pengambilan data dalam penelitian ini, dilaksanakan di SDN Gebang 03 Kecamatan
Patrang, dimulai pada tanggal 10 Januari 2011 sampai tanggal 15 Januarir 2011,
subyek penelitian adalah siswa kelas IVB dengan jumlah siswa 47 siswa. Jenis
penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah model skema kemis
dan taggar dengan tahap penelitian tindakan yang meliputi perencanaan (planning),
tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Pengumpulan
data menggunakan metode observasi, tes, wawancara dan Dokumentasi. Data yang
dikumpulkan berupa analisis jawaban siswa terhadap tes akhir siklus I, dan tes akhir
sklus II, analisis aktifitas siswa selama proses pembelajaran IPS, serta jawaban siswa
terhadap wawancara yang dilakukan peneliti. Penggunaan metode bermain peran
pada pembelajaran IPS materi hak dan kewajiban warga negara ini efektif karena
dapat meningkatkan minat belajar siswa, kemampuan akademik dan aktifitas siswa
dalam proses belajar mengajar. Persentase hasil tes formatif mengalami peningkatan
pada siklus I sampai dengan siklus II dari 53,19% menjadi 89,36%. Aktivitas belajar
siswa meningkat pada siklus I sampai dengan siklus II dari 63,11% menjadi 73,93%.
Peningkatan aktivitas diatas, dapat dilihat bahwa dengan bermain peran dapat
meminimalisir kekurangan dari pembelajaran tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan metode bermain peran pada
mata pelajaran IPS pokok bahasan hak dan kewajiban warga negara dikatakan dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa baik secara individu maupun secara
klasikal. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa
kelas IV SDN Gebang 03 Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember pada siklus I
sampai siklus II. Pada siklus I, ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai
53,19% atau sebanyak 25 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar. Sedangkan
pada siklus II, ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai 89,36% atau
sebanyak 42 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar.
Saran dari penelitian ini adalah Metode pembelajaran dengan bermain peran
(role playing) dapat digunakan guru sebagai variasi pembelajaran yang bisa
dicobakan dalam mengajar sub pokok bahasan yang lain dan kelas yang berbeda.