dc.description.abstract | Rendahnya motivasi belajar siswa dikarenakan guru umumnya menggunakan
metode ceramah, guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran yang
mengakibatkan rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Hasil belajar
IPA yang dicapai siswa kelas V di SD Negeri Bagorejo 01 masih rendah, yaitu
dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) mata pelajaran IPA SDN Bagorejo 01,
dimana kriteria ketuntasan minimum mata pelajaran IPA yang ditetapkan di SDN
Bagorejo 01 adalah ≥ 60. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan penerapan
metode inkuiri dan media tiga dimensi serta peningkatan hasil belajar siswa setelah
menerapkan metode inkuiri dan media tiga dimensi pada materi pesawat sederhana.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
dilakukan di kelas V SDN Bagorejo 01 Gumukmas Jember semester II tahun
pelajaran 2010-2011, sebanyak 20 siswa. Teknik dan instrumen pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Meotode analisis
data penelitian ini adalah deskriptif persentase. Data penelitian yang dianalisis
meliputi ketuntasan belajar individu, dan ketuntasan belajar secara klasikal.
Selanjutnya hasil analisis data diperoleh baik kualitatif maupun kuantitatif. Hasil ini
di interpetasi dan disimpulkan yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang
telah dirumuskan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 07 Maret 2011 sampai 23
Maret 2011
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Bagorejo 01 Gumukmas Jember dengan Metode Inkuiri dan media tiga dimensi berjalan dengan
baik meskipun belum optimal karena keterbatasan waktu. Analisis pada hasil
observasi siswa menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah
diadakan tindakan pembelajaran dengan Metode inkuiri dan media tiga. Peningkatan
hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I termasuk dalam kriteria tuntas yaitu
75%, meskipun pada siklus I sudah ada peningkatan penelitian dilanjutkan pada
siklus II sebagai pemantapan, dan pada siklus II ketuntasan hasil belajar mengalami
peningkatan yaitu 85%. Saran peneliti, berdasarkan hasil penelitian, metode Inkuiri
dapat dijadikan alternatif untuk masukan metode mengajar dalam pembelajaran IPA
sebagai upaya dalam hasil belajar siswa. | en_US |