dc.description.abstract | Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi/perusahaan yang biasa
disebut dengan karyawan atau tenaga kerja, merupakan salah satu faktor penting
sebagai penentu bagi keberhasilan perusahaan. Perusahaan yang mempunyai modal
besar dan menggunakan teknologi modern pun masih membutuhkan pengetahuan dan
keterampilan tenaga kerjanya dalam melakukan proses produksi. Setiap perusahaan
selalu menginginkan hasil yang maksimum dalam proses produksinya. Untuk
mencapai tujuan perusahaan tersebut perlu adanya dukungan dari setiap unsur
perusahaan termasuk di dalamnya tenaga kerja bagian produksi. Tenaga kerja bagian
produksi linting di PR Gagak Hitam Bondowoso memiliki produktivitas kerja yang
rendah, hal ini dibuktikan dengan output yang dihasilkan cenderung rendah yaitu
rata-rata 1700-1800 linting per hari dengan target produksi sebesar 2000 linting per
harinya, selain itu motivasi kerja yang dimiliki tenaga kerja juga rendah hal ini
terlihat dari banyaknya pekerja linting yang sering datang terlambat, sehingga
berakibat pada terganggunya produktivitas perusahaan. Salah satu hal yang dilakukan
perusahaan dalam rangka meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya yaitu dengan
memberikan motivasi. Bentuk motivasi yang diberikan oleh perusahaan yaitu insentif.
Insentif kerja adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak
pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang
tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Produktivitas kerja
yang baik tidak hanya berasal dari motivasi yang diberikan perusahaan tetapi juga
dari pengalaman kerja yang telah diperoleh tenaga kerja selama bekerja.
Permasalahan yang timbul adalah 1) Adakah pengaruh yang signifikan dari
variabel insentif dan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja tenaga kerja
bagian produksi linting di Perusahaan Rokok Gagak Hitam Bondowoso tahun 2010?
2) Manakah di antara variabel insentif dan pengalaman kerja yang berpengaruh
dominan terhadap produktivitas kerja tenaga kerja bagian produksi linting di
Perusahaan Rokok Gagak Hitam Bondowoso tahun 2010?
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari responden
yang dipilih secara random sampling dengan cara undian, dan terpilih sebanyak
sebanyak 88 sampel dari 700 populasi. Namun demikian peneliti juga menggunakan
metode wawancara dan dokumentasi untuk mendukung hasil angket. Analisis dari
jawaban angket yang disebarkan kepada tenaga kerja bagian produksi linting Perusahaan Rokok Gagak Hitam dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0
for windows untuk menguji pengaruh variabel Insentif dan Pengalaman Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja karena peneliti menggunakan analisis data dalam
bentuk Uji Validitas, Uji Reliabilitas, analisis regresi linier berganda, analisis garis
varian regresi, analisis koefisien determinasi berganda, Uji F, Uji t ,serta Coeffisien
Beta.
Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara insentif dan
pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja secara simultan. Persamaan yang
diperoleh adalah Y = 3,807 + 0,473X1 + 0,302X2 + e. Pengaruh secara simultan
antara insentif dan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja tenaga kerja pada
bagian produksi linting dapat dilihat dari nilai F hitung sebesar 28,787 dan nilai F hitung
tersebut lebih besar dari pada F tabel (28,787 > 3,104) atau nilai Sig.-nya di bawah
0,05 atau 5% (0.000 < 0.05), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa insentif dan
pengalaman kerja bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja
tenaga kerja bagian produksi linting di Perusahaan Rokok Gagak Hitam Bondowoso.
Sedangkan secara parsial (Uji t) dapat diketahui bahwa 1) Variabel insentif
(X1), yaitu thit ttabel atau 5,487 > 1,988 maka variabel insentif mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja tenaga kerja bagian produksi
linting di Perusahaan Rokok Gagak Hitam Desa Pakuniran Kecamatan Maesan
Kabupaten Bondowoso Tahun 2010. 2) Variabel pengalaman kerja (X2), yaitu thit
ttabel atau 3,684 > 1,988, artinya variabel pengalaman kerja mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap produktivitas kerja pada tenaga kerja bagian produksi linting
di Perusahaan Rokok Gagak Hitam Desa Pakuniran Kecamatan Maesan Kabupaten
Bondowoso Tahun 2010. Dari hasil penelitian ini yang mempunyai pengaruh lebih
dominan terhadap produktivitas kerja yakni insentif hal ini ditujukkan dengan
sumbangan masing –masing variabel insentif sebesar 26,4% sedangkan pengalaman
kerja 14%. Hal ini sesuai dengan jumlah dari Rsquare yakni 0,404 atau 40,4%. Dari
penelitian dapat disimpulkan bahwa 100%-40,4%=59,6% merupakan variabel lain
yang tidak diteliti yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Dari hasil
temuan dilapangan produktivitas kerja tenaga kerja tenaga kerja bagian linting di
Perusahaan Rokok Gagak Hitam Bondowoso kurang maksimal diakibatkan oleh
adanya kejenuhan kerja akibat dari tuntutan tugas mereka serta kondisi lingkungan
kerja fisik yang kurang mendukung. Oleh sebab itu, saran yang peneliti ajukan yakni
1. Dengan menata kembali ruang kerja sehingga tenaga kerja merasakan suasana baru
dan memperdengarkan musik saat istirahat, sehingga begitu masuk kembali tenaga
kerja tidak merasa jenuh lagi; 2. Melakukan perbaikan dalam hal disiplin kerja yaitu
mengenai kesadaran tenaga kerja untuk lebih bertanggungjawab pada pekerjaan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja nantinya; 3. Memberlakukan
peraturan dan pemberian sanksi yang tegas sehingga produktivitas tenaga kerja dapat
meningkat; 4. Mempertimbangkan kenaikan upah insentif bagi para tenaga kerjanya. | en_US |