Pengujian Dinding Batu Bata yang Menggunakan Mortar dengan Variasi Campuran Semen, Pasir dan Kapur;
Abstract
Kapur adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium
carbonate). Kapur memiliki sifat plastis yang baik, dapat mengeras dengan mudah
dan cepat, mudah dikerjakan, dan mempunyai ikatan yang bagus dengan batu bata.
Disamping itu, dalam pemakaiannya kapur digunakan sebagai bahan ikat mortar dan
beton, sebagai bahan pemutih.
Pengujian dilakukan yang adalah kuat tekan mortar, kuat tekan dinding bata,
kuat geser langsung dan kuat geser diagonal dengan variasi 3 macam campuran.
Perbandingan campuran semen : kapur : pasir, campuran 1 = 1:0:5, campuran 2 =
0,8:0,2:5 dan campuran 3 = 0,6:0,4:5. Dimensi panjang x lebar x tinggi benda uji
pada kuat tekan bata dan mortar 5 x 5 x 5 cm, dimensi kuat tekan dinding bata 24 x
12 x 28 cm, kuat geser langsung dinding bata 24 x 16 x 12 cm dan kuat geser
diagonal 50 x 12 x 50 cm.
Dari pengujian bata merah didapatkan kuat tekan rata-rata 13,161 kg/cm2
dengan standar deviasi 4,418 kg/cm2. Nilai tertinggi batu merah adalah 21.655
kg/cm2 dan terendah adalah 6.463 kg/cm2. Kekuatan uji tekan mortar volume
campuran 1:0:5 ; 0,8:0,2:5 ; 0,6:0,4;5 adalah 77,922 kg/cm2 : 64,444 kg/cm2 : 31,314
kg/cm2. Untuk kuat geser langsung adalah 11,646 kg/cm2 : 7,239 kg/cm2 : 9,590
kg/cm2. Sedangkan untuk kuat geser diagonal adalah 1,879 kg/cm2 : 0,784 kg/cm2 :
1,194 kg/cm2.
Pada pengujian mortar, kapur akan mengurangi nilai kuat tekan mortar.
Sedangkan pada pengujian uji tekan dinding, uji geser langsung dinding dan uji geser
viii
diagonal dinding. Semakin banyak kandungan kapur maka hasil nilai kuat tekan
dinding dan kuat geser dinding semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh perilaku
kapur yang mempunyai ikatan yang bagus dengan batu bata.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]