PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI SUB POKOK BAHASAN PERSAMAAN KUADRAT PADA SISWA KELAS X.4 SMA MUHAMMADIYAH 3 JEMBER TAHUN AJARAN 2008/2009
Abstract
Pembelajaran kooperatif menggunakan media permainan monopoli
merupakan suatu strategi dalam pembelajaran yang disusun untuk membantu
pengembangan kerja sama dan interaksi antar siswa melalui kombinasi media yang
menarik yaitu permainan monopoli matematika, sehingga dapat meningkatkan
kecerdasan, keterampilan, ketangkasan, pemahaman serta melatih pengetahuan siswa.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala-kendala yang
dijumpai, aktivitas siswa serta ketuntasan belajar siswa apabila diterapkan
pembelajaran kooperatif menggunakan media permainan monopoli matematika.
Pembelajaran ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Jember pada tanggal
25 Agustus 2008 sampai dengan 22 September 2008. Subyek penelitiannya yaitu
siswa kelas X.4. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif
dengan jenis penelitian tindakan kelas. Sedangkan metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, observasi, wawancara
dan metode tes.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pembelajaran kooperatif
menggunakan media permainan monopoli matematika dapat memberikan semangat
kepada siswa untuk belajar matematika. Penggunaan permainan dalam pembelajaran
menciptakan suasana kelas yang cenderung santai dan tidak membosankan sehingga
siswa merasa senang dan tertarik mengikuti pembelajaran.
Adapun kendala yang dijumpai pada penerapan pembelajaran ini yaitu pada
tahap membimbing kelompok bekerja dan belajar. Siswa merasa kesulitan ketika
harus menjawab pertanyaan yang materinya belum diajarkan sehingga guru perlu memberikan penjelasan mengenai bagaimana cara menyelesaikan soal yang
materinya belum dijelaskan tersebut agar siswa dapat menemukan solusi yang tepat.
Dari hasil analisis data observasi aktivitas siswa dapat diketahui bahwa
aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Rata-rata
persentase aktivitas siswa untuk visual activities, oral activities, listening activities
dan tidak aktif masing-masing sebesar 24,72%, 36,96%, 27,21% dan 18,86%.
Berdasarkan rata-rata tersebut dapat dilihat bahwa aktivitas yang paling sering
muncul selama pembelajaran yaitu oral activities (diskusi dan interaksi). Adapun dari
hasil analisis data tes siswa dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ini telah
mencapai ketuntasan belajar secara klasikal dengan persentase sebesar 87,76% pada
tes akhir I dan 91,8% pada tes akhir II.