PENGARUH KETIDAKUTUHAN KELUARGA TERHADAP KECEMASAN ANAK ANTARA USIA 7-12 TAHUN
Abstract
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga, merupakan salah satu indikator dalam masyarakat, apakah masyarakat sehat atau sakit. Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya, terutama anak-anak yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orangtuanya. Orang tua dan anak-anak yang tinggal di bawah atap yang sama di dalam interaksi yang harmonis adalah norma kultural yang diharapkan di masyarakat Barat. Biasanya terdapat beberapa penyimpangan dari norma tersebut, misalnya ketidakutuhan dalam keluarga (perceraian orang tua dan kematian orang tua) yang disertai dengan berbagai masalah pada anak-anak.
Di dalam masa anak-anak dan remaja kematian orang tua atau perceraian orang tua berhubungan dengan efek yang merugikan, seperti peningkatan masalah emosional di masa datang, seperti perasaan kesedihan, keasyikan dengan pikiran tentang orang yang meninggal, menangis, mudah tersinggung, insomnia, dan kesukaran dalam berkonsentrasi. Ini semua merupakan tanda dan gejala suatu kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketidakutuhan keluarga terhadap kecemasan anak antara usia 7-12 tahun.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan di sebelas Sekolah Dasar Kabupaten Jember antara lain: SDN Kebonsari III, SDN Kepatihan III, SDN Gebang III, SDN Antirogo III, SDN Jember Lor V, SDN Slawu I, SDN Slawu II, SDN Slawu III, SDN Sukorambi I,SDN Patrang I, SDN Patrang II. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang berisi data demografi dan Hamilton Rating Scale for Anxiety untuk menilai tingkat kecemasan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan cara anggota sampel ditentukan berdasarkan ciri tertentu yang dianggap memiliki hubungan erat dengan ciri populasi. Analisis data menggunakan metode Chi-Square yang dibantu dengan menggunakan program STATA.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh, Persentase siswa secara umum yang memiliki tingkat kecemasan berat sebanyak 4%, yang mengalami cemas sedang sebanyak 13%, yang mengalami cemas ringan 41% dan yang tidak mengalami kecemasan sebanyak 42%. Selain itu, ketidakutuhan keluarga tidak mempengaruhi untuk terjadinya kecemasan, karena nilai signifikansi yang diperoleh adalah p > 0,05 dan faktor-faktor lain yang diperkirakan, seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan orangtua tidak mempengaruhi terjadinya kecemasan karena p > 0,05.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]