dc.description.abstract | Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar. Keberhasilan dalam proses pembelajaran
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yaitu faktor yang berkaitan dengan diri siswa. Diantaranya adalah
kemampuan, minat, motivasi, keaktifan belajar dan lain-lain. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa diantaranya adalah model
pembelajaran. Model pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam
kegiatan belajar mengajar. Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat
dipengaruhi dari pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan
pembelajaran yang ditetapkan akan tercapai. Tujuan pembelajaran fisika di SMP
secara umum adalah memberikan pengetahuan tentang fisika, kemampuan dalam
keterampilan proses serta meningkatkan kreatifitas dan sikap ilmiah.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar dan
ketuntasan hasil belajar siswa khususnya di bidang studi fisika. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara awal dengan guru fisika MTs Nurul Amin Jatiroto,
diperoleh bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap materi fisika untuk kelas VIII
masih kurang, terbukti dari hasil belajar siswa kelas VIII-C yang masih rendah.
Hal ini ditunjukkan dari data kelas yaitu nilai tengah semester ganjil tahun ajaran
2010-2011 dimana dari 30 siswa, 13% atau 4 siswa mendapatkan skor di bawah
50; 56% atau 17 siswa mendapatkan skor antara 50-70; dan hanya 29 % atau 9
siswa mendapatkan skor di atas 70, data hasil observasi ketuntasan siswa dapat
ix
dilihat pada lampiran C. Selain hasil belajar yang masih rendah, ditemukan juga
bahwa aktivitas belajar siswa kelas VIII-C juga rendah, berdasarkan analisis data
observasi awal 40% atau 12 siswa yang aktif memperhatikan penjelasan guru;
40% atau 12 siswa yang aktif mencatat; 20% atau 6 siswa yang aktif bertanya; dan
10% atau 3 siswa yang aktif menjawab pertanyaan, data hasil observasi aktivitas
siswa dapat dilihat pada lampiran B.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) dengan media pembelajaran komputer (Macromedia Flash).
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan peningkatan
aktivitas belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) dengan media pembelajaran komputer
(Macromedia Flash) pada siswa Kelas VIII-C MTs Nurul Amin Jatiroto; (2)
Untuk mendeskripsikan peningkatan ketuntasan hasil belajar fisika siswa
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)
dengan media pembelajaran komputer (Macromedia Flash) pada siswa Kelas
VIII-C MTs Nurul Amin Jatiroto.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilaksanakan di MTs Nurul Amin Jatiroto, pengambilan subyek penelitian adalah
kelas VIII-C sebanyak 30 siswa, kelas ini ditentukan berdasarkan masalah yang
terjadi di kelas melalui aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Rancangan
penelitian menggunakan siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis reflektif. Persentase
ketuntasan hasil belajar digunakan untuk menunjukkan peningkatan ketuntasan
hasil belajar antara pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Persentase dan
reliabilitas Instrumen Observasi Aktivitas Siswa digunakan untuk mengetahui
aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Data hasil observasi memperlihatkan bahwa ketuntasan hasil belajar pra
siklus dan setelah siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I mengalami
peningkatan sebesar 7% yaitu dari 63% menjadi 80%. Persentase ketuntasan hasil
x
belajar siswa pada siklus II juga meningkat sebesar 6% yaitu dari 80% menjadi
86%. Pada siklus I telah tercapai kriteria ketuntasan hasil belajar yang ditetapkan
oleh Mts Nurul Amin Jatiroto. Aktivitas belajar siswa juga mengalami
peningkatan antara sebelum siklus dan setelah siklus.
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) ini
merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja
sama tim. Siswa dituntut untuk dapat bersosialisasi selama proses pembelajaran.
Dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) ini siswa dapat
belajar dengan mudah karena materi dan LKS disajikan dalam bentuk animasi
fisika. model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) ini mempunyai
langkah yaitu siswa dalam kelompok mengerjakan pertanyaan yang di berikan
oleh guru, pertanyaan dalam hal ini adalah LKS yang disajikan dalam bentuk
animasi. Kemudian guru memangil salah satu nomor tertentu dan siswa yang
nomornya terpanggil menjawab pertanyan di depan kelas.
Berdasarkan pada hasil dan analisis data yang telah didapatkan, dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) dengan media pembelajaran komputer (Macromedia
Flash) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar
siswa pada pelajaran fisika di kelas VIII-C MTs Nurul Amin Jatiroto. | en_US |