PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA
Abstract
Minyak kelapa sawit adalah komoditas dari sektor non migas sebagai salah
satu penyumbang devisa terbesar untuk Indonesia. Selain itu minyak kelapa sawit
juga merupakan sumber makanan bagi rakyat Indonesia yaitu sebagai industri
minyak goreng. Dibandingkan dengan komoditi lainnya, kelapa sawit merupakan
salah satu komoditas yang pertumbuhannya paling pesat pada dua dekade terakhir.
Minyak kelapa sawit penting dikelola karena merupakan sumber energi baru
pengganti minyak bumi yang cadangannya semakin menipis. Salah satu alternatif
pengganti tersebut adalah energi bio diesel dimana bahan baku utamanya adalah
minyak kelapa sawit atau yang lebih dikenal dengan nama Crude Palm Oil (CPO). Di
dalam pasar ekspor, Indonesia adalah negara eksportir terbesar di dunia. Komoditi ini
memiliki daya saing berupa murahnya biaya produksi dibandingkan dengan negara
produsen lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan nilai ekspor CPO dan
menganalisis besarnya pengaruh volume produksi CPO Indonesia, harga CPO dunia
dan pajak ekspor CPO Indonesia terhadap nilai ekspor CPO Indonesia tahun 1990
sampai tahun 2009.
Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda yang digunakan
untuk mengestimasi variabel yang telah ditentukan dan metode ARIMA untuk
peramalan yang berfungsi melihat pengaruh jangka panjang dan jangka pendek dari
suatu variabel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan berupa data time
series yang diperoleh dari studi literatur seperti Statistik Ekonomi dan Keuangan
Indonesia (SEKI) dan laporan tahunan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan
Badan Pusat Statistik (BPS) serta pencarian di berbagai situs internet.
Berdasarkan analisis data dari variabel independen yang telah diestimasi maka
variabel volume produksi CPO Indonesia dan variabel harga CPO dunia yang
berpengaruh signifikan serta mempunyai hubungan positif terhadap nilai ekspor CPO
Indonesia. Artinya bahwa apabila volume produksi CPO Indonesia naik maka nilai
ekspor CPO Indonesia juga akan mengalami peningkatan karena Indonesia semakin
banyak mengeskpor CPO ke pasar internasional dan bila harga CPO dunia naik maka
nilai ekspor CPO Indonesia juga akan mengalami peningkatan karena keinginan
negara pengekspor CPO yakni Indonesia untuk mendapatkan laba maksimal saat
harga dunia CPO naik. Sedangkan variabel pajak ekspor CPO Indonesia mempunyai
hubungan negatif dan tidak berpengaruh signifikan.
Dalam rangka meningkatkan nilai ekspor CPO Indonesia maka produksi CPO
Indonesia harus yang berkualitas nomor satu. Selain itu pemerintah juga bisa
memberikan dukungannya berupa ketegasan terhadap dunia internasional dalam
memasarkan produk CPO Indonesia dan menepis isu negatif dari negara pesaing.
Serta pajak ekspor yang diberikan untuk komoditas CPO tidak terlalu tinggi.