dc.description.abstract | Penyakit kusta banyak dijumpai pada negara yang sedang berkembang,
banyak menyerang golongan sosial ekonomi rendah dan terutama menyerang
umur muda dan produktif. Prevalensi penyakit kusta di Kabupaten Jember
mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya sebesar 3 per 10.000
penduduk pada tahun 2009, menurut skala WHO seharusnya prevalensi penyakit
kusta < 1 per 10.000 penduduk. Insiden penyakit kusta pada anak di Kabupaten
Jember meningkat dari 5,95% menjadi 12,9% pada tahun 2009. Di Kabupaten
Jember tipe penyakit kusta MB lebih banyak daripada penyakit kusta tipe PB.
Tipe Penyakit kusta MB lebih menular daripada kusta tipe PB, sehingga hal ini
sangat tidak menguntungkan bagi masyarakat. Perbedaan kusta tipe PB dan MB
ditentukan dari respons imun seseorang, respons imun ditentukan oleh status gizi,
standar kesehatan, jenis kelamin dan ada paparan sebelumnya dari kuman
Mycobacterium leprae penyebab penyakit kusta. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis perbedaan faktor risiko penyakit kusta tipe PB dan MB pada anak di
Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
penderita kusta anak di Kabupaten Jember tahun 2009 sebanyak 89 penderita
kusta anak, dengan besar sampel dalam penelitian ini adalah 46 penderita.teknik
pengambilan sampel mengunakan cara proportional random sampling. Sehingga
dari 46 penderita diambil penderita kusta tipe MB sebanyak 25 responden dan
penyakit kusta tipe PB diambil sebanyak 21 responden. Pengambilan data
dilakukan dengan mengunakan wawancara untuk mengetahui karakteristik orang
tua dan kontak pada responden.
x
Selain dengan wawancara, pengambilan data dilakukan dnegan menggunakan
pengukuran berat badan responden untuk mnegetahui status gizi responden.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik orang tua
meliputi: pendidikan, pengetahuan dan keadaan sosial ekonomi keluarga;
karakteristik anak meliputi : umur, jenis kelamin, status gizi; kontak meliputi:
kontak dan lama kontak. Analisis data mengunakan uji beda dua sampel tidak
berhubungan dengan Mann Whitney Test menggunakan bantuan software
komputer SPSS version 11,5. Hasil uji beda tersebut didapatkan bahwa variabel
yang berbeda antara kusta tipe PB dan MB adalah umur (p = 0,048), status gizi (p
= 0.023) dan kontak (p= 0,015). Sedangkan variabel yang tidak berbeda antara
penyakit kusta tipe PB dan MB adalah jenis kelamin(p =0,306). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah karakteristik orang tua responden baik pada kusta tipe PB
dan MB memiliki tingkat pendidikan, pengetahuan dan keadaan sosial ekonomi
yang rendah. Ada perbedaan risiko umur, status gizi dan kontak kusta tipe PB dan
MB pada anak, tidak ada perbedaan risiko jenis kelamin penderita kusta tipe PB
dan MB pada anak. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka disarankan bagi
keluarga responden untuk lebih memperhatikan status gizi dan bagi petugas lebih
aktif penyuluhan dan meningkatkan penemuan penderita di sekolah. | en_US |