Hubungan antara Jenis, Ketebalan Serasah, dan Vegetasi terhadap Keragaman Collembola di Kawasan Universitas Jember sebagai Sumber Belajar pada Topik Keanekaragaman Hayati di SMA;
Abstract
RINGKASAN
Hubungan antara Jenis, Ketebalan Serasah, dan Vegetasi terhadap Keragaman Collembola di Kawasan Universitas Jember sebagai Sumber Belajar pada Topik Keanekaragaman Hayati di SMA; Nely Sa’adaniyah; 070210193164; 2012; 73
halaman; Program Studi Pendidikan Biologi; Jurusan Pendidikan MIPA; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Serasah adalah guguran segala batang, cabang, daun, ranting, bunga, dan buah. Serasah memiliki peran penting karena merupakan sumber humus, yaitu lapisan tanah teratas yang subur. Serasah juga menjadi rumah dari serangga dan berbagai
mikroorganisme lain (Wanabakti, 2008). Organisme tanah cukup baik sebagai bioindikator tanah karena memiliki respon yang sensitif terhadap praktek pengelolaan lahan dan iklim. Beberapa mikroartropoda tanah yaitu Akari dan Collembola
mempunyai mulut yang mampu mencacah bahan organik sambil memakan mikroflora yang menempel pada detritus (Suwondo, 2001). Di Indonesia sudah beberapa kali dilakukan penelitian tentang pemanfaatan serasah, hanya saja variabel
lokasi dan manfaat penelitiannya berbeda, sehingga penelitian ini dapat dijadikan
sumber rujukan dalam bahan ajar di sekolah, yang disesuaikan dengan SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) pada silabus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara jenis, ketebalan, dan vegetasi serasah terhadap keragaman Collembola serta untuk
mengetahui hubungan antara jenis, ketebalan serasah, dan vegetasi terhadap keragaman Collembola yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi, pada topik keanekaragaman hayati di tingkat SMA kelas X semester 2. Penelitian ini
dilakukan di tiga lokasi yang terdapat di Universitas Jember yaitu meliputi: lahan sebelah utara lapangan stadion, lahan sebelah utara gedung biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta lahan sebelah barat gedung KAUJE, adapun
untuk uji produk dilakukan di tiga SMA di kabupaten Jember yaitu SMAN 1 Jember,SMAN 3 Jember, dan SMAN 1 Mumbulsari. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok yang menggunakan halaman dan kebun yang berada di kawasan Universitas Jember,
dengan menggunakan metode perangkap sumuran (PSM) untuk pengambilan sampel
Collembola. Uji validasi produk menggunakan guru biologi SMA kelas X dan XI IPA serta siswa kelas XI IPA sebagai koresponden dengan menggunakan angket. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Indeks Shanon-Weaner, uji Korelasi
Pearson dan dianalisis secara sederhana untuk mendapatkan rerata dan standar
deviasi. Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara jenis, ketebalan serasah,
dan vegetasi terhadap keragaman Collembola di kawasan Universitas Jember didapatkan hasil (r = -0,004) dan (p = 0,966) untuk jenis serasah terhadap keragaman Collembola, jumlah serasah (r = 0,05) dan (p = 0,563) terhadap keragaman
Collembola, ketebalan serasah (r = 0,16) dan (p = 0,64) terhadap keragaman Collembola, serta jumlah vegetasi (r = 0,012) dan (p = 0,888) terhadap keragaman Collembola yang bermakna bahwa jumlah serasah, ketebalan serasah, dan jumlah vegetasi berhubungan tidak signifikan dengan keragaman Collembola. Adapun
keragaman Collembola pada penelitian ini didapatkan hasil (Hˈ=0,642) pada seluruh
lokasi penelitian yang menunjukkan keragaman jenis Collembola pada seluruh stasiun penelitian rendah. Collembola yang ditemukan terdiri dari satu dari genus Acrocyrtus, satu dari genus Entomobrya, dan satu dari genus Folsomia. Berdasarkan hasil uji produk berupa RPP (Rancangan Perencanaan
Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kerja Siswa) terhadap jenis, ketebalan serasah, dan vegetasi terhadap keragaman Collembola di kawasan Universitas Jember didapatkan hasil rerata 3,40 (± 1,03) yang bermakna baik, untuk uji produk LKS dengan responden guru memperoleh rerata 2,73 (± 0,79) yang bermakna baik, sedangkan untuk LKS dengan responden siswa memperoleh hasil rerata 2,80 (± 0,73) yang memiliki kriteria baik.