dc.description.abstract | Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue dengan vektor utamanya adalah Aedes aegypti (A. aegypti),
sedangkan vektor potensialnya adalah Aedes albopictus. Di Indonesia penyakit
DBD berpotensi menjadi wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB). Di wilayah
DKI Jakarta, sepanjang tahun 2009 kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan April
sebanyak 4.261 penderita, dengan 3 orang meninggal.
Upaya untuk mengendalikan perkembangan nyamuk A. aegypti telah
banyak dilakukan, antara lain dengan cara kimia, cara fisik dan pengendalian
hayati. Sampai sekarang pengendalian nyamuk masih dititikberatkan pada
penggunaan insektisida kimia. Akibat penggunaan insektisida yang berulangulang
menimbulkan masalah baru yaitu membunuh serangga yang bukan target
dan timbulnya resistensi vektor.
Nyamuk A. aegypti sudah toleran terhadap
insektisida kelompok piretroid sintetik.
Tanaman yang mengandung minyak atsiri dapat digunakan sebagai obat
penolak serangga (daya repelan) alami. Daun jeruk purut berpotensi sebagai
antinyamuk alami karena kandungan minyak atsirinya. Kandungan yang terdapat
pada daun jeruk purut antara lain tanin, steroid triterpenoid dan minyak atsiri yang
terdiri dari komponen sitronelal, sitronelol, linalool, dan geraniol. Senyawasenyawa
tersebut yang diduga mampu memberikan efek insektisida.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas minyak daun
jeruk purut (Citrus hystrix) pada konsentrasi 1%, 5%, 10%, dan 20% sebagai
antinyamuk elektrik terhadap nyamuk Aedes aegypti dan menentukan EC90 dari
minyak daun jeruk purut.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan eksperimental
sederhana (Posttest Only Control Group Design). Sampel yang digunakan pada
ix
penelitian ini adalah nyamuk Aedes aegypti betina steril yang tidak terpapar virus
dengue yang berumur 2 – 5 hari. Sampel kemudian dibagi menjadi kelompok
perlakuan dan kontrol, masing-masing 25 ekor dengan tiga kali pengulangan.
Kelompok perlakuan dipaparkan dengan minyak daun jeruk purut dengan
berbagai konsentrasi, yaitu 1%, 5%, 10%, dan 20%, sedangkan kelompok kontrol
menggunakan praletrin dan d-aletrin sebagai kontrol positif dan etanol 70%
sebagai kontrol negatif. Masing - masing bahan uji dimasukkan dalam alat liquid
vaporizer dan dinyalakan selama 1 jam. Perhitungan jumlah nyamuk A. aegypti
yang lumpuh (knockdown) dilakukan setelah nyamuk diberikan perlakuan selama
1 jam, kemudian hasilnya dicatat dan dianalisis dengan analisis Chi Square dan
analisis Probit.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa minyak daun jeruk purut
(Citrus hystrix) memiliki potensi sebagai antinyamuk elektrik terhadap nyamuk
Aedes aegypti. Efektifitas antinyamuk terjadi pada konsentrasi minyak 20%.
Jumlah nyamuk yang knockdown setelah terpapar dengan minyak daun jeruk
purut menunjukkan hasil yang meningkat seiring dengan kenaikan konsentrasi
minyak yang diberikan. Analisis data dengan Chi Square menunjukkan bahwa ada
hubungan antara pemberian berbagai konsentrasi minyak daun jeruk purut
terhadap jumlah nyamuk yang knockdown dengan nilai p < 0,05 sebesar 0,000.
Efektifitas antinyamuk elektrik daun jeruk purut terjadi pada konsentrasi 20% v/v
dalam etanol. Setiap konsentrasi minyak memiliki hasil yang berbeda signifikan
dengan kontrol positif (p < 0,05). Hasil analisis probit untuk mengetahui nilai
EC90 pada minyak daun jeruk purut sebesar 15,4% v/v dalam etanol.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah minyak daun jeruk purut (Citrus
hystrix) efektif sebagai antinyamukan terhadap nyamuk Aedes aegypti pada
konsentrasi 20% v/v dalam etanol dan memiliki nilai EC90 pada konsentrasi
15,4% v/v dalam etanol. | en_US |