dc.description.abstract | Batu gamping adalah salah satu bahan bangunan, agar menjadi bahan bangunan,
bongkahan batu gamping haruslah dibakar terlebih dahulu pada suhu diatas 1000 derajat
celcius. Setelah mengalami proses pembakaran maka akan terbentuk kapur bubuk. Tetapi
setelah mengalami proses pembakaran tidak semua bagian menjadi kapur bubuk namun
ada beberapa bagian yang masih dalam kondisi keras, bagian tersebut dapat dijadikan
agregat kasar pada proses pembuatan beton ringan, agar beton memiliki berat lebih ringan
maka diberi penambahan busa buah lerak dengan variabel proporsi 0%, 25%,50%,75%
dan 100%, penambahan busa buah lerak pada beton adalah untuk memunculkan ronggarongga
pada
beton.
Mix desain yang digunakan adalah metode SNI dengan benda uji sebanyak 10
buah tiap proporsi dan cetakan beton berbentuk silinder ukuran 10 cm x 20 cm dengan
lama perawatan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan tertinggi adalah variabel proporsi 0%
sebesar 14,167 Mpa,sedangkan beton yang memiliki berat terendah adalah variabel
proporsi 100% yaitu sebesar 1624 Kg/m
3
beton yang memiliki porositas tertinggi adalah
variabel proporsi 100% sebesar 4,9 % dan beton yang memiliki penyerapan tertinggi
adalah variabel proporsi 100% sebesar 3 %. Penambahan busa buah lerak mampu
menurunkan densitas tiap variabel secara linier,diperoleh persamaan -0.005x + 2.191, dan
R² = 0.851.
Menurut SNI 03-3449-2002 beton ringan haruslah memiliki berat volume sebesar
1850 Kg/m
3
sedangkan beton ringan struktural harus memiliki kuat tekan minimal 6,89
Mpa. Pada penelitian ini beton dengan variabel proporsi 75% dan 100% masuk kedalam
kategori beton ringan yaitu sebesar 1785 kg/m
vii
3
dan 1624 kg/m
3
namun tidak masuk
kedalam kategori beton ringan structural karena memiliki nilai kuat tekan sebesar 3,8
MPa dan 3,7 MPa | en_US |