PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI DESA WONOKERTO KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 1983 - 2012
Abstract
Masyarakat Tengger adalah masyarakat yang tinggal di sekitar gunung
Bromo, Jawa Timur, menempati sebagian wilayah kabupaten Probolinggo, Pasuruan,
Lumajang dan Malang. Agama masyarakat Tengger ialah Agama Budo, akan tetapi
terdapat satu desa Tengger yang seluruh masyarakatnya beragama Islam yaitu Desa
Wonokerto Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo
Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1) bagaimana proses
masuknya agama Islam di desa Wonokerto kecamatan Sukapura kabupaten
Probolinggo?, 2) bagaimana penyebaran agama Islam di desa Wonokerto kecamatan
Sukapura kabupaten Probolinggo tahun 1919-2012?, 3) bagaimana pengaruh agama
Islam terhadap kehidupan keagamaan masyarakat Tengger di desa Wonokerto?
Adapun Penelitan ini dilakukan untuk mengetahui 1) Masuknya agama Islam di desa
Wonokerto kecamatan Sukapura kabupaten Probolinggo, 2) penyebaran agama Islam
di desa Wonokerto kecamatan Sukapura kabupaten Probolinggo tahun 1919-2010, 3)
pengaruh agama Islam terhadap kehidupan religiusitas masyarakat Tengger di desa
Wonokerto.
Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi budaya, untuk
menganalisis aktifitas kepercayaan masyarakat tengger terutama setelah kedatangan
agama Islam dan sosiologi agama untuk menganalisis peran agama bagi masyarakat
Tengger di Desa Wonokerto Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo,
sedangkan teori yang digunakan adalah teori fungsinalisme struktural dan akulturasi
budaya. Metode yang digunakan dalam penulis adalah metode sejarah yang meliputi
empat tahap yaitu: 1) Heuristik, 2) Kritik, 3) Interpretasi, dan 4) Historiografi.
ix
Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sumber primer dan
sumber sekunder yaitu warga desa wonkerto, buku-buku, dan hasil laporan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa agama Islam masuk ke desa
Wonokerto pada Awal abad ke 20 yang dibawa oleh kyai Raden Samino dan kyai
Raden Samindro yang berasal dari Kediri. Saluran-saluran Islamisasi yang terjadi di
desa Wonokerto antara lain (a) saluran kesenian, (b) saluran penikahan, (c) saluran
pendidikan.
Perkembanga agama Islam di desa Wonokerto mulai nampak Pada akhir
tahun 1980 – 2000-an. Hal itu dibuktikan dengan berdirinya sarana peribadatan
seperti masjid dan musholla. Beridirinya masjid membuat masyarakat Wonokerto
mulai melaksanakan syariat Islam salah satunya ialah sholat Jumat dan sholat-sholat
yang lain. Selain itu masyarakat Wonokerto mulai aktif mengikuti pengajian atau
istiqosah di daerah bawah dan juga melaksanakan pengajian rutin sendiri di desa
Wonokerto.
Walaupun sudah memeluk agama Islam masyarakat di desa Wonokerto tetap
mempertahankan adat istiadat yang sudah ada sejak nenek moyang mereka. Selain
itu, masyarakat Tengger desa Wonokerto tetap menghormati dan menjaga kurukunan
beragama dengan masyarkat Tengger di desa lainya yang non muslim. Masuknya
agama Islam ke desa Wonokerto memberikan dampak pada perubahan struktur sosial
masyarakat. Sebelum kedatangan Islam pimpinan ritual keagamaan disebut dukun
dan setelah kedatangan agama Islam pimpinan ritual keagamaan di desa wonokerto
adalah Modin.
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis dapat memberikan saran sebagai
berikut: 1) bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah sebagai calon guru
hendaknya lebih memperdalam mengenai sejarah kebudayaan di tempat asal; 2) bagi
pemerintahan tempat penelitian, agar memberikan perhatian yang lebih terhadap
kekayaan budaya yang ada sehingga tetap lestari; 3) bagi Universitas Jember agar
lebih inten lagi dalam melakukan penelitian-penelitan demi kemajuan ilmu
pengetahuan.