dc.description.abstract | Pada dasarnya hampir semua masyarakat hidup didalam struktur keluarga,
terbentuknya suatu masyarakat tidak lepas dari peran keluarga. Keluarga pada
dasarnya tergabung didalam suatu kesatuan sosial yang ada didalam masyarakat, di
dalam anggota keluarga masing-masing memiliki tugas dan fungsi peranan yang
harus dijalankan. Di dalam semua masyarakat, hampir semua orang hidup di dalam
sebuah jaringan kewajiban dan hak keluarga yang disebut hubungan peran.
Permasalahan dalam keluarga bisa timbul diseputar perubahan keadaan dalam suatu
siklus rangkaian kehidupan keluarga. Perubahan dapat terjadi dari siklus kehidupan
seperti kelahiran, perkawinan, perceraian dan kematian. Apabila dalam suatu
keluarga, peran dari salah satu keluarga hilang maka dalam keluarga terjadi
perubahan pada peran. Putusnya perkawinan karena kematian adalah putusnya
perkawinan yang disebabkan meninggalnya salah satu pihak yaitu suami atau istri.
Dalam hal ini keluarga yang ditinggal oleh salah satu orang tua seperti suami yang
ditinggal istri akibat meninggal dunia, dan dengan secara tidak langsung suami
tersebut berperan menjadi orang tua tunggal bagi anak-anaknya. Di dalam sebuah
keluarga yang mempunyai keluarga dengan orang tua tunggal, dimana suami yang
menjadi orang tua tunggal akan terdapat semacam kekuatiran dan kesulitan didalam
mengatur kehidupan rumah tangganya, sang suami harus bisa mengatur rumah
tangga, mengasuh dan mendidik anaknya, dimana sang suami juga harus bekerja.
Sang suami harus berperan menjadi ayah sekaligus ibu di dalam keluarganya.
Fenomena yang terjadi pada masyarakat Desa Mangaran Kecamatan Ajung cukup
unik, dikarenakan suami yang menyandang status duda akibat ditinggal istri
meninggal dunia, harus menjalankan peran istrinya. Oleh karena itu suami harus bisa menjalankan dua peran, yaitu peran sebagai ayah sekaligus peran sebagai ibu yang
harus dijalankan dengan baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan dan
menganalisa secara mendalam mengenai peran duda dalam memenuhi kebutuhan
keluarga. Penelitian ini berlokasi di Desa Mangaran Kecamatan Ajung Kabupaten
Jember. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebagai penentuan
informan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis informan yaitu
informan pokok dan informan tambahan yang digunakan sebagai pengecekan ulang
keabsahan data yang telah didapat dari informan pokok. Sedangkan metode yang
dipakai pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengumpul data dengan wawancara,
observasi dan dokumentasi untuk memperoleh data yang akurat. Proses menganalisa
data penulis menggunakan beberapa tahapan dalam penelitian kualitatif dengan
mengumpulkan data yang tersedia lalu dirangkum menjadi lebih sederhana kemudian
disimpulkan sementara berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan lalu data-data
tersebut diperiksa dengan menggunakan triangulasi agar mendapatkan kesimpulan
yang valid.
Hasil yang diperoleh dari penelitian tentang peran duda dalam memenuhi
kebutuhan keluarga yaitu 1)Dalam mencari penghasilan suami yang berstatus
sebagai duda mampu didalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
walaupun dalam menyisihkan pendapatannya ada salah satu informan yang masih
susah menyimpannya karena sudah tidak ada lagi isteri yang membantu menyimpan
penghasilannya; 2.Ayah selalu mengajarkan kerukunan di dalam keluarga
khususnya pada anak dan selalu memberikan perhatian kepada anak agar tercipta
suatu hubungan yang nyaman;3.Suami mampu memprioritaskan pendidikan pada
anak. Dalam hal menemani anak belajar, mereka selalu berusaha untuk menemani
walaupun terkadang mereka capek sehabis bekerja4.Perlindungan bagi keluarga
selalu dilaksanakan oleh suami karena suami bertugas untuk melindungi keluarga,
suami selalu protektif dengan selalu memberikan batasan-batasan kepada anak dalam bermain;5.Dalam memberikan kasih sayang suami yang berstatus sebagai duda
mampu memberi dan menggantikan kasih sayang dari ibunya. Walaupun terkadang
mereka harus menitipkan anaknya kepada saudaranya ketika sang suami sudah sibuk
untuk bekerja;6.Suami selalu menyempatkan untuk mendengar keluh kesah sang
anak, mereka selalu mendengarkan apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh sang
anak;7.Dalam hal mengatur kondisi rumah, suami mampu melakukannya,
meskipun ada beberapa informan yang tidak sanggup untuk melakukannya sendiri
dan mereka akan meminta bantuan kepada saudaranya; 8.Dalam keluarga ayah
selalu menjadi pembimbing yang baik dengan selalu menerapkan komunikasi yang
penting bagi keluarganya;9.Suami akan selalu tegas dalam mendidik moral anak
agar nantinya sang anak tidak mempunyai moral yang buruk bagi keluarga dan
masyarakat;10.Karena mereka sudah tidak mempunyai panutan ibu dalam keluarga,
anak disini dididik oleh ayahnya agar selalu menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik
yang diajarkan oleh ibunya; 11.Suami selalu mengurus sendiri jika mereka atau
anak mereka sakit, walaupun terkadang ada salah satu informan yang meminta
bantuan kepada saudaranya; 12.Kondisi ini menimbulkan suatu keinginan dari
suami untuk menjalin suatu rumah tangga yang utuh. Tetapi hampir semua informan
tidak terlalu terburu-buru untuk menikah kembali karena masih memikirkan perasaan
anak mereka yang masih kecil dan kondisi ekonomi yang dipunyai membuat mereka
takut akan tuntutan dari isteri baru.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa informan yang berstatus sebagai duda
berusaha dan mampu untuk menggantikan peran isteri walaupun terkadang didalam
beberapa peran mereka tidak sanggup melakukannya sendiri dan harus meminta
bantuan kepada saudara dekatnya | en_US |