Show simple item record

dc.contributor.authorIndah Sri Wulandari
dc.date.accessioned2014-01-22T03:31:52Z
dc.date.available2014-01-22T03:31:52Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM030110201028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20635
dc.description.abstractKebudayaan manusia yang dinamis menyebabkan bahasa selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mampu menghasilkan media atau sarana komunikasi yang canggih berupa handphone atau biasa disebut dengan ponsel. Adanya ponsel semakin memudahkan manusia untuk melakukan komunikasi. Di dalam ponsel inilah terdapat fasilitas yang disebut dengan layanan SMS (Short Message Service). SMS merupakan layanan pemberian pesan singkat melalui ponsel. Sesuai dengan fungsinya yang memberikan layanan pesan-pesan singkat, bahasa yang digunakan pun menjadi khas, pesan dalam SMS maksimum terdiri atas 160 karakter (huruf). Dengan keterbatasan itulah para pengguna SMS khususnya para remaja seringkali menuliskan SMS dengan sesingkat-singkatnya, sehingga para remaja dengan mudah berkreasi menciptakan ragam sendiri. Pada akhirnya menimbulkan berbagai macam pola abreviasi dalam penulisan SMS. Penelitian ini dilakukan di Desa Karanganom Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Para remaja menjadi informan penelitian karena para remaja yang seringkali menggunakan SMS sebagai sarana komunikasi. Peneliti mengadakan penelitian ini untuk mengetahui pola-pola abreviasi yang digunakan oleh para remaja beserta faktor-faktor apa saja yang menentukan pemilihan bentuk ortografis dalam bahasa SMS. Penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar yaitu teknik sadap dan teknik lanjutannya berupa teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Data yang diperoleh berupa data SMS. Teknik lanjutan kedua adalah vii teknik catat yaitu peneliti mencatat data kebahasaan yang muncul pada kartu data. Selain metode simak, penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan metode cakap atau metode wawancara dengan menggunakan alat pemancing data berupa kuesioner. Data yang diperoleh dari kuesioner berupa data informasi tentang faktor-faktor penentu pemilihan bentuk ortografis dalam bahasa SMS. Analisis data menggunakan metode padan dan metode komparatif. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan terjemah dan metode padan referensial. Metode padan terjemah untuk menerjemahkan kata-kata dalam SMS dengan kemampuan peneliti, kemudian peneliti mengidentifikasi makna dari kata SMS tersebut dengan menggunakan metode padan referensial. Metode padan referensial digunakan untuk membagi satuan lingual kata menjadi berbagai jenis dan menganalisis makna leksikal. Untuk menganalisis bentuknya, peneliti menggunakan metode komparatif yang digunakan untuk mengetahui perbedaan bentuk atau struktur dari bahasa SMS dengan bahasa Indonesia. Pemaparan hasil analisis menggunakan metode informal. Data berupa kata-kata yang terdapat dalam kalimat percakapan dalam bahasa SMS. Sumber data yaitu para remaja Karanganom yang memiliki ponsel. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Karanganom, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Informan peneitian ini adalah para remaja yang memiliki ponsel dan sering melakukan aktiitas mengirimkan SMS. Pola-pola abreviasi dalam SMS yaitu 1) penyingkatan dengan menghilangkan vokal dalam sebuah kata, 2) penyingkatan dengan penghilangan vokal yang disertai dengan perubahan pengucapan, 3) penyingkatan gabungan penghilangan semua vokal dengan pengubahan satu huruf atau lebih, 4) penyingkatan yang memiliki kedekatan pengucapan, 5) Penyingkatan gabungan huruf dengan angka, 6) penyingkatan dengan mengubah kata menjadi satu huruf yang memiliki pengucapan mirip, 7) penyingkatan dari gabungan kata dan suku kata yang disertai penggantian atau penghilangan suku kata tersebut, 8) penyingkatan dengan perubahan kata yang memiliki pengucapan yang sama viii dengan kata asalnya, 9) singkatan yang dilafalkan huruf demi huruf, 10) abreviasi yang berupa penggalan, 11) pemakaian akronim, 12) gabungan huruf dengan angka, 13) angka sebagai pengganti kata dan bagian dari kata. Faktor-faktor penentu pemilihan bentuk ortografis dalam bahasa SMS diantaranya yaitu 1) ragam bahasa remaja, 2) SMS sebuah media berbentuk bahasa tulis, dan 3) sarana yang berupa media handphoneen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries030110201028;
dc.subjectBentuk Ortografisen_US
dc.titleFaktor-faktor Penentu Pemilihan Bentuk Ortografis dalam Bahasa SMS (Short Message Service); Indah Sri Wulandari, 030110201028en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record