Pemelihara Hewan Ternak sebagai Faktor Risiko Toksoplasmosis
Abstract
Toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii,
merupakan penyakit parasit pada manusia dan juga pada hewan yang menghasilkan
daging bagi konsumsi manusia (Konishi dkk, 1998). Pada toksoplasmosis tidak
terdapat gejala pada penderita namun dapat menyebabkan kecacatan pada bayi yang
dilahirkan oleh penderita toksoplasmosis (Levine, 1990). Penelitian ini kami lakukan
karena banyaknya pemelihara hewan ternak di Kabupaten Jember sehingga perlu
dilakukan penelitian tentang pengaruh pekerjaan pemelihara hewan ternak terhadap
kejadian toksoplasmosis.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemelihara
hewan ternak merupakan risiko terjadinya toksoplasmosis. Tujuan khusus penelitian
ini untuk mengetahui persentase penduduk yang memelihara hewan ternak pada
kasus toksoplasmosis dengan menggunakan uji ELISA dan mengetahui faktor-faktor
lain (jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, letak geografis, pola hidup bersih dan
sehat, pola makan daging hewan ternak sendiri, dan letak kandang hewan ternak)
yang menjadi faktor risiko toksoplasmosis.
Untuk penelitian ini jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian
potong lintang (analitik cross sectional) dilakukan pengamatan sesaat atau dalam
suatu periode tertentu dan setiap subyek hanya dilakukan satu kali pengamatan
selama penelitian. Pada penelitian ini data yang digunakan merupakan data primer
yang diperoleh dari data kuesioner dan pengambilan sampel serum dari darah
penduduk yang berdomisili di wilayah Kabupaten Jember (berdasarkan letak
geografis) khususnya di kecamatan Sumbersari, Patrang, Rambipuji, dan Puger pada
periode bulan April-Mei 2009.Variabel terikat pada penelitian ini adalah toksoplasmosis, sedangkan variabel
bebas pada penelitian ini adalah pemelihara hewan ternak. Variabel bebas lain yang
ikut diteliti dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan,
letak geografis, pola hidup bersih dan sehat, pola makan daging hewan ternak sendiri,
hewan ternak pernah diperiksa dokter hewan, dan letak kandang hewan ternak.
Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan, dianalisis menggunakan
program STATA versi 6. Analisis bivariat menggunakan uji Cox. Pengambilan
kesimpulan statistik dilakukan dengan derajat kepercayaan sebesar 95 %. Selanjutnya
data yang memenuhi syarat dilakukan analisis multivariat menggunakan analisis
regresi Cox dengan memasukkan semua variabel bebas yang mempunyai nilai p <
0,25 pada uji Cox.
Hasil yang didapatkan ternyata faktor pemelihara hewan ternak terbukti 1,34
kali lebih berisiko terkena toksoplasmosis dibandingkan yang tidak memelihara
hewan ternak. Faktor umum seperti usia, jenis kelamin, pendidikan terakhiir, jenis
pekerjaan, dan letak geografis tidak terbukti mempengaruhi risiko terkena
toksoplasmosis. Pada faktor khusus seperti cuci tangan menggunakan sabun setelah
mencari makan hewan ternak, letak kandang dekat rumah, tiap hari membersihkan
kandang, cuci tangan menggunakan sabun setelah membersihkan kandang, dan
mengkonsumsi hewan ternak sendiri tidak terbukti mempengaruhi risiko terkena
toksoplasmosis.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]