Pengaruh Seduhan Bubuk Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus L.) Strain Balb-C Diabetik Setelah Pemaparan Aloksan
Abstract
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya. Hiperglikemia kronis pada penderita DM berhubungan dengan komplikasi
jangka panjang dan kelainan beberapa organ. DM dapat ditangani melalui pengaturan
pola makan, olahraga teratur, penggunaan obat antidiabetes. Obat antidiabetes
kebanyakan memberikan efek samping. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sistem
pengobatan tradisional untuk penderita DM yang relatif murah dan aman. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh seduhan bubuk kayu manis terhadap kadar
glukosa darah mencit dan mendapatkan dosis efektif pemberian seduhan bubuk kayu
manis. Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat tentang penggunaan seduhan
bubuk kayu manis sebagai alternatif pengobatan pada penderita DM.
Sebanyak 30 ekor mencit (Mus musculus L.) jantan strain Balb-C dewasa
dengan berat badan sekitar 20-30 gram dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok
kontrol negatif tanpa induksi aloksan sedangkan kelompok kontrol positif dan
perlakuan diinduksi aloksan 0,15 mg/g bb secara intraperitoneal dengan interval 3
hari sekali selama 9 hari. Kelompok perlakuan diberi seduhan bubuk kayu manis
dengan dosis 0,73 mg/g bb; 1,09 mg/g bb dan 1,45 mg/g bb secara oral selama 7 hari.
Pengukuran kadar glukosa darah puasa diukur pada hari ke-10 setelah pemberian
aloksan dan hari ke-18 setelah pemberian seduhan bubuk kayu manis.
Hasil uji T dari rerata kadar glukosa darah kelompok kontol negatif dan
kontrol positif diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,006 (p<0,01) dengan nilai Thitung
(7,756)>Ttabel (3,169). Hal ini menunjukkan ada pengaruh pemaparan aloksan
terhadap kadar glukosa darah. Berdasarkan uji Anova diperoleh nilai probabilitassebesar 0,001 (p<0,01) dengan nilai Fhitung (8,847)>Ftabel (4,94). Hal ini menunjukkan
bahwa pemberian seduhan bubuk kayu manis setelah pemaparan aloksan berpengaruh
sangat nyata terhadap rerata kadar glukosa darah. Hasil uji Duncan menunjukkan
bahwa penurunan rerata kadar glukosa darah pemberian seduhan bubuk kayu manis
dosis 0,73 mg/g bb setelah pemaparan aloksan terdapat perbedaan sangat nyata
dengan rerata kadar glukosa kelompok kontrol positif. Semakin rendah dosis seduhan
bubuk kayu manis yang diberikan semakin menurunkan rerata kadar glukosa darah
mencit. Penurunan kadar glukosa darah tersebut diduga karena cinnamaldehyde
dalam seduhan bubuk kayu manis mampu melawan radikal bebas setelah pemaparan
aloksan