PENGARUH PERENDAMAN RESIN AKRILIK HEAT CURED DALAM LARUTAN CHLORHEKSIDIN 0,2% SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN
Abstract
Kebersihan rongga mulut pemakai gigi tiruan yang buruk dan yang telah lama
memakai gigi tiruan akan menyebabkan plak menempel pada gigi tiruan sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah mikroorganisme dalam rongga mulut,
serta dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Keadaan ini mendorong
pemakai gigi tiruan untuk mendapatkan suatu desinfektan yang efektif, yang secara
klinis sehat, tidak mahal dan mudah didapatkan. Salah satu metode pembersihan gigi
tiruan adalah dengan cara merendam gigi tiruan dalam larutan kimia yang berfungsi
sebagai desinfektan. Salah satu bahan kimia yang digunakan adalah chlorheksidin
0,2% dengan lama perendaman sebagai desinfektan adalah 15 menit tiap hari.
Perendaman gigi tiruan dalam larutan desinfektan secara terus-menerus dapat
menyebabkan terjadinya kekasaran pada permukaan basis gigi tiruan resin akrilik,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman
resin akrilik heat cured dalam larutan chlorheksidin 0,2% selama 15 menit, 105
menit, 210 menit sebagai bahan pembersih terhadap kekasaran permukaan resin
akrilik heat cured.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel penelitian
sebesar 24 buah lempeng resin akrilik heat cured, sampel dibagi 6 kelompok dengan
lama perendaman selama 15 menit, 105 menit dan 210 menit. Besar sampel pada tiaptiap
kelompok adalah 4 buah. Pengujian kekasaran permukaan dengan menggunakan
alat Mitutoyo Surf Test.
viii
Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dan uji Levene’s untuk mengetahui distribusi dan homogenitas
data. Selanjutnya data dianalisa dengan One Way Anova dan hasilnya terdapat
perbedaan yang signifikan diantara masing-masing kelompok perlakuan. Dilanjutkan
dengan uji LSD dan hasilnya menunjukkan adanya perbedaan kemaknaan antara
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Pada data hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan kekasaran
setelah perendaman pada kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan, dan terjadi peningkatan kekasaran apabila waktu perendamannya
ditingkatkan yaitu dari 15 menit, 105 menit dan 210 menit.
Pada kelompok kontrol terjadinya kekasaran permukaan mungkin karena
pelepasan monomer sisa dari resin akrilik yang akan lepas dalam jangka waktu
tertentu jika resin akrilik berada dalam rongga mulut ataupun direndam dalam air.
resin akrilik dapat mengabsorbsi air secara berlahan, penyerapan secara primer terjadi
karena adanya sifat polar yaitu gugus COOH (karbonil) dari molekul resin akrilik.
Mekanisme penyerapan ini sesuai dengan hukum difusi, diduga difusi terjadi diantara
makromolekul yang satu dengan yang lain, sehingga menurunkan ikatan rantai resin
akrilik. Penurunan ikatan rantai resin akrilik ini berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik
resin akrilik. Penyerapan air oleh resin akrilik dapat menyebabkan peningkatan berat
dan terjadi pengrusakan kimiawi pada permukaannya. Kekasaran permukaan yang
terjadi pada kelompok perlakuan setelah direndam dalam larutan chlorheksidin 0,2%
disebabkan karena Ion chlor yang terdapat dalam senyawa chlorheksidin bereaksi
pada permukaan resin akrilik yang terurai dan berikatan dengan radikal bebas polimer
sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan berat dan perlunakan pada resin
akrilik, sehingga mempengaruhi sifat-sifat fisis resin akrilik.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]