Faktor yang Mempengaruhi Peran Orang Tua dalam Mencegah Kebiasaan Jajan pada Anak di Sekolah (Studi Kualitatif di SD Negeri Wirolegi 1 Kabupaten Jember)
Abstract
Awal masa sekolah merupakan periode dimana anak memasuki lingkungan
baru, berubah dari hanya bermain ke tahap belajar, perubahan ini sedikit banyak
akan berakibat pada kebiasaan anak yang sering mengkonsumsi makanan secara
sembarangan di sekitar lingkungan sekolah. Survei yang dilakukan oleh POM pada
tahun 2004 melibatkan ratusan sekolah dasar di seluruh Indonesia dan menampung
sekitar 550 jenis makanan yang diambil dari sampel penguji, menunjukkan bahwa
60% jajanan anak sekolah tidak memenuhi standar mutu dan keamanan, 56%
sampel mengandung rhodamin dan 33% mengandung boraks. Pada tahun 2007,
POM melakukan survei kembali dengan melibatkan 4.500 sekolah di Indonesia dan
membuktikan bahwa 45% jajanan anak berbahaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik orang tua yaitu
umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, menganalisis faktor
pengetahuan orang tua, menganalisis faktor sikap orang tua serta menganalisis
faktor sumber daya berupa uang saku yang diberikan orang tua kepada anak SD
Negeri Wirolegi 1 Jember. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan bagi orang tua untuk mencegah kebiasaan jajan pada anak. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling dan diperoleh 2 kali FGD, masing-masing FGD didapatkan 7
informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar informan baik di FGD
I maupun FGD II berumur 21- 30 tahun. Pada FGD I informan berjenis kelamin
perempuan sedangkan pada FGD II mayoritas berjenis kelamin laki-laki.
x
Mayoritas tingkat pendidikan baik informan di FGD I maupun FGD II adalah
tingkat pendidikan dasar (tamatan SD). Pada FGD I semua informan tidak bekerja
(ibu rumah tangga) sedangkan pada informan FGD II bekerja sebagai petani, buruh
bangunan dan buruh tembakau. Sebagian besar informan FGD I memiliki
pengetahuan yang tinggi, sebaliknya pada informan FGD II, sebagian besar
informan memiliki pengetahuan yang sedang.
Sikap yang mendukung orang tua dalam mencegah kebiasaan jajan pada
anak SD Negeri Wirolegi 1 Jember pada informan FGD I sebanyak 3 informan
sedangkan sikap kurang mendukung terdapat 4 informan, sedangkan pada FGD II
sebagian besar memiliki sikap kurang mendukung yaitu sebanyak 5 informan dan 2
informan memiliki sikap tidak mendukung. Sumber daya yang mempengaruhi
peran orang tua dalam mencegah kebiasaan jajan pada anak SD Negeri Wirolegi 1
Jember adalah uang saku yang diberikan orang tua kepada anaknya. Jumlah uang
saku yang diberikan berkisar lima ratus sampai empat ribu rupiah. Uang saku
tersebut ada yang digunakan untuk jajan saja dan ada yang digunakan untuk jajan
dan menabung. Uang saku yang diberikan tersebut sebagian besar dirasa kurang
untuk memenuhi kebutuhan jajan bagi anak mereka. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut orang tua harus mencegah kebiasaan jajan pada anak SD Negeri Wirolegi 1
Jember.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]