Show simple item record

dc.contributor.authorJOLI HANAFI ANGGARA
dc.date.accessioned2014-01-22T02:22:00Z
dc.date.available2014-01-22T02:22:00Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM090210101087
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20520
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman guru bidang studi matematika tentang assessment, proses pengembangan assessment dan pelaksanaan assessment guru bidang studi matematika SMP di Kecamatan Tempeh. Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Tempeh, SMPN 2 Tempeh, SMPN 3 Tempeh, SMP Asy Syarify Tempeh, SMP Islam Tempeh, dan SMP Islam Pulo. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 9-18 September 2013 dengan jumlah responden 16 guru bidang studi matematika dari 6 SMP yang ada di Kecamatan Tempeh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan survai. Selain menggunakan pendekatan survei, penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemahaman guru bidang studi matematika SMP mengenai assessment meliputi pengertian assessment, perbedaan assessment, evaluasi, tes dan pengukuran, aspek assessment, landasan (undang-undang/peraturan pemerintah) tentang assessment, manfaat assessment, tujuan assessment, teknik-teknik assessment, prinsip-prinsip assessment. Tingkat pemahaman guru bidang studi matematika SMP di Kecamatan Tempeh tentang assessment matematika terdiri dari 8 indikator dan secara rinci diperoleh 18,75% telah mengetahui pengertian assessment, 50,00% mengerti bahwa assessment, evaluasi, tes dan pengukuran memiliki pengertian yang berbeda, 93,75% mengerti aspek-aspek assessment, 25,00% mengetahui landasan undang-undang/peraturan pemerintah mengenai assessment, 43,75% mengetahui manfaat assessment, 100,00% mengetahui tujuan assessment, 62,50% mengetahui teknik-teknik assessment, dan 87,50% telah mengetahui prinsip-prinsip assessment. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa guru bidang studi matematika di Kecamatan Tempeh kurang paham mengenai assessment dengan tingkat persentase sebesar 60,17% sesuai dengan kriteria pemahaman assessment yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemahaman guru dikatakan kurang apabila persentase rata-rata dari 8 indikator . Pada pengembangan assessment yang dilakukan guru bidang studi matematika SMP di Kecamatan Tempeh, sebanyak 75,00% responden telah mengembangkan assessment, 18,75% tidak mengembangkan assessment, 6,25% tidak memberikan jawaban. Sebanyak 31,25% mengembangkan satu kali dan digunakan kembali pada kegiatan assessment selanjutnya, 43,75% mengembangkan beberapa kali sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, 6,25% mengembangkan beberapa kali dan digunakan kembali dalam assessment berikutnya. Jenis tagihan yang paling sering dikembangkan adalah ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok, dan kuis. Instrumen penilaian yang paling sering dikembangkan adalah uraian obyektif, pilihan ganda dan jawaban singkat. Assessment yang dilaksanakan guru bidang studi matematika meliputi mengetahui langkah-langkah perencanaan assessment, penerapan langkah-langkah perencanaan assessment, mangetahui langkah-langkah pelaksanaan assessment, penerapan langkah-langkah pelaksanaan assessment, aspek/ranah yang diterapkan dalam pelaksanaan assessment, prinsip-prinsip yang diterapkan selama melaksanakan assessment, teknik-teknik assessment yang digunakan guru, perbedaan assessment matematika dengan mata pelajaran lain. Assessment yang dilaksanakan oleh guru bidang studi matematika SMP di Kecamatan Tempeh kurang sesuai dengan yang dianjurkan oleh BSNP, hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata persentase berdasarkan analisis setiap indikator pelaksanaan assessment yaitu sebanyak 53,91%. Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan bahwa pelaksanaan assessment dikatakan telah sesuai dengan yang dianjurkan oleh BSNP apabila rata-rata persentase jawaban responden untuk 8 indikator . Rincian jawaban untuk 8 indikator pada pelaksanaan assessment yaitu sebanyak 75,00% mengetahui langkah-langkah perencanaan assessment, 62,50% mengetahui penerapan langkah-langkah perencanaan assessment, 37,50% mengetahui langkah-langkah pelaksanaan assessment, 56,25% mengetahui penerapan langkahlangkah pelaksanaan assessment, 68,75% guru telah menerapkan aspek assessment matematika yaitu lebih menitikberatkan pada aspek kognitif dan afektif sedangkan aspek psikomotor kurang dominan. Responden beralasan karena pada pelajaran matematika aspek kognitif dan afektif lebih dominan sedangkan psikomotor/praktik kurang dominan, karena pada pokok bahasan matematika sedikit yang dapat diukur aspek psikomotornya, contoh tentang pengukuran psikomotor/skill siswa pada pembelajaran matematika adalah pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar materi siswa Kelas VIII, yaitu dengan memberikan tugas proyek kepada siswa untuk membuat jaring-jaring bangun ruang sisi datar dengan menggunakan kertas karton dan keterampilan siswa dapat dilihat dari hasil jaring-jaring yang dibuat siswa, 37,50% menerapkan prinsip-prinsip assessment sesuai BSNP, 31,25% menerapkan teknik-teknik assessment matematika, 62,50% berpendapat assessment matematika berbeda dari assessment matematika pada mata pelajaran lain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210101087;
dc.subjectProfil Assessment Guru Bidang Studi Matematika SMP di Kecamatan Tempehen_US
dc.titlePROFIL ASSESSMENT GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA SMP DI KECAMATAN TEMPEHen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record