dc.description.abstract | Pembelajaran IPA di sekolah dasar menunjukkan bahwa guru cenderung
menggunakan metode yang kurang bervariasi, guru sulit menarik perhatian siswa
untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran, siswa kurang aktif dalam
menjawab pertanyaan, hanya siswa tertentu saja yang menjawab, yang menyebabkan
aktivitas dan hasil belajarnya rendah. Penggunaan metode pembelajaran Learning
Together dengan teka-teki silang dalam proses pembelajaran dapat mengatasi
masalah dari dominasi siswa-siswa yang selalu aktif untuk menampilkan jawabannya
dan juga dari siswa-siswa yang pasif yang beranggapan mereka tidak perlu
memikirkan pertanyaan/tugas dari guru karena diselesaikan oleh siswa yang aktif
saja. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui peningkatan aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran
Learning Together dengan teka-teki silang pada siswa kelas V SDN Padomasan 01;
(2) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran Learning
Together dengan teka-teki silang pada siswa kelas V SDN Padomasan 01.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Padomasan 01 kecamatan Jombang
Kabupaten Jember. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa
sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa
perempuan. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok
beranggotakan 5 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis
viii
penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi,
wawancara, angket, dan tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah data
kualitatif dan kuantitatif.
Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 27 s.d 30 Juli dan tanggal 03 s.d 06
Agustus 2010. Data yang dikumpulkan berupa penilaian aktivitas siswa, aktivitas
guru, dan hasil tes. Pada prasiklus rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan pertama
dan kedua mencapai 24,66% dan 24,89%, sehingga rata-rata aktivitas siswa pada
prasiklus sebesar 24,77% dengan kategori kurang aktif. Pada siklus I aktivitas siswa
pada kedua pertemuan mencapai 62,66% dan 73,55%, sehingga rata-rata aktivitas
siswa pada siklus I sebesar 68,11% dengan kategori aktif. peningkatan aktivitas siswa
dari prasiklus ke siklus I sebesar 43.34%. Pada siklus II aktivitas siswa pada masingmasing
pertemuan sebesar 78,22% dan 87,99%, sehingga rata-rata aktivitas siswa
pada siklus II mencapai 83,11% dengan kategori sangat aktif. Untuk aktivitas siswa
dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan persentase sebesar 15%. Pada
prasiklus nilai pada pelajaran IPA dikelas IV dengan rata-rata hasil belajarnya
mencapai 60,3. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh mencapai
66,67, sehingga peningkatan rata-rata hasil belajar dari prasiklus kesiklus I mencapai
6,37. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajarnya mencapai 76, sehingga rata-rata
hasil belajar dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 9,33. Pada
prasiklus persentase ketuntasan klasikal mencapai 43,33%. Sedangkan ketuntasan
belajar siswa pada siklus I termasuk dalam kriteria baik dengan persentase 83,33%.
Peningkatan ketuntasan hasil belajar dari prasiklus kesiklus I mencapai 40%. Pada
siklus II ketuntasan belajar siswa termasuk dalam kriteria sangat baik dengan
persentase ketuntasan 90%, sehingga persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus I
dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 6,67%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran
Learning Together dengan teka-teki silang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar IPA siswa kelas V SDN Padomasan 01 tahun ajaran 2010/ | en_US |