PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP
Abstract
Tujuan penelitian adalah untuk: (1) mendeskripsikan proses pengembangan
perangkat pembelajaran matematika berdasarkan model pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction (ATI) pada sub pokok bahasan Prisma dan Limas kelas VIII
SMP, (2) memperoleh perangkat pembelajaran matematika berdasarkan model
pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada sub pokok bahasan Prisma
dan Limas kelas VIII SMP. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
perangkat. Model pengembangan yang digunakan beracuan pada model Thiagarajan,
Semmel dan Semmel (four D model) dimulai dengan telaah karakteristik siswa,
konsep yang akan diajarkan, tugas belajar yang akan diberikan, dan tujuan
pembelajaran. Proses pengembangan dilanjutkan dengan merancang prototipe (draf 1)
perangkat pembelajaran yang dimulai dengan merancang alat evaluasi dan memilih
media serta format pembelajaran. Proses pengembangan selanjutnya adalah validasi
serta uji coba perangkat pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VIIIA SMP AlMuttaqin
Banjarsengon-Jember.
Setelah
divalidasi,
perangkat
direvisi
sesuai
masukan
dari
para
validator.
Berdasarkan hasil analisis lembar validasi perangkat pembelajaran koefisien
validitas RPP, buku siswa, LKS dan THB berturut-turut adalah, 0,93; 0,89; 0,92; dan
0,87. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran tersebut dikatakan valid. Hasil analisis
lembar observasi aktivitas guru model dari pertemuan I, II, III, dan IV berturut-turut adalah
88,89%; 91,67%; dan 91,67%. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran tersebut telah
memenuhi kriteria kepraktisan. Kriteria keefektifan perangkat harus memenuhi tiga
komponen yaitu (1) hasil analisis aktivitas belajar siswa dari pertemuan I, II, dan III
berturut-turut adalah 84,87%; 90,93%; dan 94%; (2) respon positif siswa terhadap
perangkat pembelajaran point 1 sampai 6 berturut-turut adalah 83,6%, 100%, 94%,
81,67%, 83,75% dan 81,5%. (3) nilai akhir THB siswa mencapai skor lebih dari 60.
Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa, respon siswa, dan nilai THB siswa dapat
dikatakan perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria efektif. Perangkat pembelajaran
yang telah dikembangkan pada penelitian ini dapat dinyatakan baik karena telah memenuhi
kriteria valid, praktis, dan efektif.