dc.description.abstract | Potensiometri merupakan suatu cara analisa yang didasarkan pada pengukuran
potensial sel suatu elektroda kerja. Salah satu teknik saat ini yang digunakan untuk
analisis tanah adalah potensiometri yang berbasis elektroda selektif ion yaitu suatu
elektroda yang berfungsi sebagai sensor yang bekerja secara potensiometri dan akan
memberikan respon berupa potensial listrik terhadap ion tertentu secara selektif.
Pengukuran menggunakan elektroda selektif ion mempunyai kelebihan antara lain
relatif murah, mudah digunakan dan memiliki jangkauan aplikasi yang sangat luas,
selektif dan memiliki waktu respons cepat. Komponen utama portable ekstraktor
untuk analisis nitrat dan kalium menggunakan metode potensiometri adalah dua buah
wadah plastik, timbangan, canebo, elektroda selektif ion nitrat dan kalium, dan
elektroda pembanding LiAc dari ELIT. Wadah plastik merupakan tempat sampel
dimana dilakukan pengocokan agar sampel homogen, wadah plastik berikutnya
merupakan tempat filtrat yang diserapkan pada canebo. Timbangan berfungsi untuk
menimbang sampel pada saat pengukuran lapangan. Kelebihan portable ekstraktor
antara lain Tidak membutuhkan tempat sampel dari bahan gelas, sehingga lebih
mudah didapat dan harganya murah, Sampel lebih fresh, sehingga komponen tanah
tidak berubah dan Proses filtrasi lebih cepat. Dari kelebihan tersebut, portable
ekstraktor juga mempunyai kelemahan yaitu Sulit dalam hal membawa peralatan ke
lapangan, dimana banyak peralatan yang dibawa misalnya digital voltmeter yang
terlalu besar dan rangkaian antara tempat filtrat tidak menjadi satu dengan elektroda.
Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap percobaan. Tahap pertama
yaitu mengetahui respon elektroda terhadap variasi ekstraktan dengan menggunakan
4 variasi ekstraktan yaitu air, KCl 1 M, CaCl2 0,01 M, dan (NH4)2SO4 0,04 M untuk
nitrat. Sedangkan untuk kalium yaitu air, (NH4)OAc 1 N pH 7, CaCl2 0,01 M, dan
HNO3 1 N. Ekstraktan optimum yang didapatkan untuk nitrat dan kalium adalah CaCl2 0,01 M.
Tahap kedua yaitu mengetahui respon elektroda terhadap variasi waktu pengadukan. Variasi waktu yang digunakan yaitu 5, 15, 25, 35, dan 45 menit. Waktu optimum diperoleh dari potensial yang terbesar. Hasil pengukuran nitrat dan kalium bahwa antara waktu 5-45 menit, besarnya nilai beda potensial menunjukkan tidak ada perbedaan beda potensial secara signifikan sehingga waktu 5 menit dapat digunakan sebagai waktu optimum dengan pertimbangan efisiensi waktu.
Tahap ketiga yaitu pengukuran aplikasi lapangan menggunakan portable
ekstraktor dengan menggunakan ekstraktan dan waktu optimum. Hasil menunjukkan
bahwa konsentrasi antara portable ekstraktor dan ekstraktor biasa nitrat dan kalium
memiliki korelasi, kurva korelasi menunjukkan garis yang linier. Besarnya nilai
regresi nitrat dan kalium menggunakan portable ekstraktor dari kurva kalibrasi adalah
0,982 dan 0,994 sedangkan menggunakan ekstraktor biasa regresi yang diperoleh
yaitu 0,983 dan 0,995. Limit deteksi yang diperoleh dari portable ekstraktor untuk
nitrat dan kalium yaitu sebesar 0,56 dan 1,06 ppm, menggunakan ekstraktor biasa
sebesar 0,73 dan 0,44 ppm serta reprodusibilitas nitrat sebesar 0 % sampai 0,42% dan
kalium sebesar 0,15% sampai 0,55%, sedangkan menggunakan ekstraktor biasa
reprodusibilitas nitrat sebesar 0% sampai 0,18% dan kalium sebesar 0% sampai
0,62%.
Penelitian tahap ke empat yaitu perbandingan hasil analisis antara portable
ekstraktor, ekstraktor biasa dan metode standart yang digunakan yaitu flame
photometer dan spektrofotometer. Hasil uji analisis varians satu arah untuk nitrat dan
kalium yaitu besarnya nilai F hitung > F tabel, artinya terdapat perbedaan rata-rata
dari ketiga metode tersebut untuk analisis nitrat dan kalium di setiap lokasi tanah.
Ketiga pengukuran tersebut bukan karena berbeda secara keseluruhan, tetapi bisa saja
ekstraktan yang digunakan pada potensiometri tidak dapat digunakan pada
pengukuran menggunakan metode spektrometri sehingga ketiga pengukuran tersebut
berbeda secara nyata. | en_US |